Oleh Irwan Arfa
Batangkuis, 23/3 (antarasumut) - Anggota Komisi VIII DPR RI Drs H Hasrul Azwar, MM meresmikan Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH) dan Umrah Safiratun Nisa di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Minggu.
KBIH tersebut merupakan binaan pimpinan Majelis Taklim Safiratun Nisa Dra Hj Siti Halimah Dalimunthe dengan Penasihat Drs Simon Pramono.
Dalam peresmian itu, Penasihat KBIH Safiratun Nisa, Simon Pramono mengatakan, pembentukan KBIH itu merupakan sejarah baru dari perjalanan dakwah yang dilakukan muallimah Hj Siti Halimah Dalimunthe.
Selama bertahun-tahun, dakwah yang dilakukan selalu dengan cara konvensional melalui ceramah di berbagai kelompok pengajian yang dibentuk masyarakat.
"Kalau selama ini, muallimah kita menggelar pengajian dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung, sekarang membuat inovasi dengan mendirikan KBIH," katanya.
Dalam diskusi yang dilakukan, KBIH tersebut sengaja dibuat di Batangkuis yang berdekatan dengan Bandara Internasional Kualanamu yang menjadi kebanggaan warga Sumut.
"Lokasi KBIH ini dekat dengan Bandara Kualanamu. Jalan kaki pun bisa," ujar Simon didampingi Bendahara Majelis Taklim Safiratun Nisa Hj Neni yang mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terbentuknya KBIH dan Umrah itu.
Dalam peresmian itu, pihaknya memuji Hasrul Azwar yang mendirikan sekolah megah dan besar di Kota Medan yakni Yayasan Perguruan Khairul Imam yang sebagian pelajarnya berasal dari keluarga tidak mampu yang biaya pendidikannya gratis hingga tamat.
Kebijakan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi pelajar dari keluarga tidak mampu tersebut merupakan bentuk kepedulian Hasrul Azwar dalam melahirkan generasi Islam yang baik.
Karena itu, tanpa bermaksud untuk kampanye, ia mengingatkan umat Islam untuk memilih calon wakil rakyat yang peduli dalam pembinaan generasi muda Islam.
"Pilihan yang baik itu memberikan pengaruh dalam membentuk generasi muda Islam yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Hasrul Azwar memberikan apresiasi atas pembentukan KBIH yang membantu umat Islam untuk mampu menjadi "tamu Allah" yang baik.
Apalagi naik haji dan melihat Ka'bah tersebut merupakan idaman bagi seluruh umat Islam
Dalam Islam, panggilan untuk menunaikan ibadah haji dan melihat Ka'bah itu diserukan untuk seluruh umat Islam
Sebagai pendidikan politik, Hasrul Azwar mengingatkan cara memilih pemimpin yang baik menurut ajaran Islam karena tidak ada pemisahan antara politik dengan agama.
"Islam itu agama yang sempurna dan mengatur semua sendi kehidupan manusia. Mau ke WC dan mau tidur saja ada doa yang diajarkan dalam Islam," katanya.
Karena itu, sangat wajar jika pihaknya mengajak umat Islam untuk memimlih calon pemimpin dan wakil rakyat yang seaqidah agar peduli dan mau memperjuangkan umat Islam.
"Jangan gara-gara uang Rp100 ribu, kita gadaikan amanah kita. Kalau salah dalam lima menit, kita menyesal lima tahun," katanya.
Sebagai politisi PPP, Hasrul Azwar mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR RI untuk mampu meneruskan perjuangan umat Islam di tingkat nasional.
Sebagai anggota DPR RI, Hasrul Azwar betah di Komisi VIII yang membidangi pendidikan dan haji serta banyak berkaitan dengan aspirasi rakyat banyak.
Karena itu, Hasrul Azwar merasa perlu untuk mengharapkan dukungan dari umat Islam. "Saya selama ini banyak menangani urusan haji. Bukan mau mencari duit. Kalau mau mencari duit, mungkin saya memilih komisi lain," kata Hasrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Batangkuis, 23/3 (antarasumut) - Anggota Komisi VIII DPR RI Drs H Hasrul Azwar, MM meresmikan Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH) dan Umrah Safiratun Nisa di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Minggu.
KBIH tersebut merupakan binaan pimpinan Majelis Taklim Safiratun Nisa Dra Hj Siti Halimah Dalimunthe dengan Penasihat Drs Simon Pramono.
Dalam peresmian itu, Penasihat KBIH Safiratun Nisa, Simon Pramono mengatakan, pembentukan KBIH itu merupakan sejarah baru dari perjalanan dakwah yang dilakukan muallimah Hj Siti Halimah Dalimunthe.
Selama bertahun-tahun, dakwah yang dilakukan selalu dengan cara konvensional melalui ceramah di berbagai kelompok pengajian yang dibentuk masyarakat.
"Kalau selama ini, muallimah kita menggelar pengajian dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung, sekarang membuat inovasi dengan mendirikan KBIH," katanya.
Dalam diskusi yang dilakukan, KBIH tersebut sengaja dibuat di Batangkuis yang berdekatan dengan Bandara Internasional Kualanamu yang menjadi kebanggaan warga Sumut.
"Lokasi KBIH ini dekat dengan Bandara Kualanamu. Jalan kaki pun bisa," ujar Simon didampingi Bendahara Majelis Taklim Safiratun Nisa Hj Neni yang mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terbentuknya KBIH dan Umrah itu.
Dalam peresmian itu, pihaknya memuji Hasrul Azwar yang mendirikan sekolah megah dan besar di Kota Medan yakni Yayasan Perguruan Khairul Imam yang sebagian pelajarnya berasal dari keluarga tidak mampu yang biaya pendidikannya gratis hingga tamat.
Kebijakan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi pelajar dari keluarga tidak mampu tersebut merupakan bentuk kepedulian Hasrul Azwar dalam melahirkan generasi Islam yang baik.
Karena itu, tanpa bermaksud untuk kampanye, ia mengingatkan umat Islam untuk memilih calon wakil rakyat yang peduli dalam pembinaan generasi muda Islam.
"Pilihan yang baik itu memberikan pengaruh dalam membentuk generasi muda Islam yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Hasrul Azwar memberikan apresiasi atas pembentukan KBIH yang membantu umat Islam untuk mampu menjadi "tamu Allah" yang baik.
Apalagi naik haji dan melihat Ka'bah tersebut merupakan idaman bagi seluruh umat Islam
Dalam Islam, panggilan untuk menunaikan ibadah haji dan melihat Ka'bah itu diserukan untuk seluruh umat Islam
Sebagai pendidikan politik, Hasrul Azwar mengingatkan cara memilih pemimpin yang baik menurut ajaran Islam karena tidak ada pemisahan antara politik dengan agama.
"Islam itu agama yang sempurna dan mengatur semua sendi kehidupan manusia. Mau ke WC dan mau tidur saja ada doa yang diajarkan dalam Islam," katanya.
Karena itu, sangat wajar jika pihaknya mengajak umat Islam untuk memimlih calon pemimpin dan wakil rakyat yang seaqidah agar peduli dan mau memperjuangkan umat Islam.
"Jangan gara-gara uang Rp100 ribu, kita gadaikan amanah kita. Kalau salah dalam lima menit, kita menyesal lima tahun," katanya.
Sebagai politisi PPP, Hasrul Azwar mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR RI untuk mampu meneruskan perjuangan umat Islam di tingkat nasional.
Sebagai anggota DPR RI, Hasrul Azwar betah di Komisi VIII yang membidangi pendidikan dan haji serta banyak berkaitan dengan aspirasi rakyat banyak.
Karena itu, Hasrul Azwar merasa perlu untuk mengharapkan dukungan dari umat Islam. "Saya selama ini banyak menangani urusan haji. Bukan mau mencari duit. Kalau mau mencari duit, mungkin saya memilih komisi lain," kata Hasrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014