Oleh Munawar Mandailing
Medan, 19/2 (Antara) - Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung menyebutkan sebanyak 1.163 bayi saat ini masih berada di Posko Penampungan Pengungsi Sinabung di Kabanjahe, dan mereka dalam keadaan sehat dan mendapat perawatan.
Bayi para pengungsi tersebut, selalu diberikan asupan gizi yang baik, sehingga pertumbuhan mereka cepat berkembang, kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe Jhonson Tarigan saat dihubungi dari Medan, Rabu.
Meskipun bayi itu tinggal di penampungan, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Karo dan Dinas Kesehatan selalu peduli dan mengontrol makanan dan kesehatan bayi.
"Sebagian bayi yang menghuni di posko tersebut, dan mereka lahir di RSUD Kabanjahe," ucap Jhonson.
Dia menyebutkan, bayi yang tinggal di pengungsian, saat ini semakin berkurang jumlahnya, karena orang tua mereka sudah kembali ke desa yang berada di luar radius lima kilometer dan aman dar erupsi Gunung Sinabung.
Bahkan, jelasnya, bayi yang berada di penampungan dan sudah kembali ke rumah, tetap diperhatikan Pemkab Karo dan Satgas Penanggulangan Bencana Sinabung.
"Dinas Kesehatan Karo juga mengawasi pertumbuhan dan kesehatan bayi anak pengungsi erupsi Sinabung," kata Jhonson.
Data diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Selasa (18/2) tercatat sebanyak 24.299 orang atau 7.770 KK yang terdiri atas laki-laki 11.491 orang dan perempuan 11.561 orang.
Sedangkan lansia (1.905 orang), ibu hamil (201 orang) dan bayi (1.163 orang)
Pada hari Sabtu (15/2) jumlah pengungsi 29.140 orang atau 9.212 KK yang terdiri dari laki-laki (13.389 orang), perempuan (13.706 orang.).
Pengungsi lansia (2.220 orang), ibu hamil (235 orang) dan bayi (1.365 orang).
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.***3***
(T.M034/B/Yuniardi/Yuniardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 19/2 (Antara) - Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung menyebutkan sebanyak 1.163 bayi saat ini masih berada di Posko Penampungan Pengungsi Sinabung di Kabanjahe, dan mereka dalam keadaan sehat dan mendapat perawatan.
Bayi para pengungsi tersebut, selalu diberikan asupan gizi yang baik, sehingga pertumbuhan mereka cepat berkembang, kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe Jhonson Tarigan saat dihubungi dari Medan, Rabu.
Meskipun bayi itu tinggal di penampungan, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Karo dan Dinas Kesehatan selalu peduli dan mengontrol makanan dan kesehatan bayi.
"Sebagian bayi yang menghuni di posko tersebut, dan mereka lahir di RSUD Kabanjahe," ucap Jhonson.
Dia menyebutkan, bayi yang tinggal di pengungsian, saat ini semakin berkurang jumlahnya, karena orang tua mereka sudah kembali ke desa yang berada di luar radius lima kilometer dan aman dar erupsi Gunung Sinabung.
Bahkan, jelasnya, bayi yang berada di penampungan dan sudah kembali ke rumah, tetap diperhatikan Pemkab Karo dan Satgas Penanggulangan Bencana Sinabung.
"Dinas Kesehatan Karo juga mengawasi pertumbuhan dan kesehatan bayi anak pengungsi erupsi Sinabung," kata Jhonson.
Data diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Selasa (18/2) tercatat sebanyak 24.299 orang atau 7.770 KK yang terdiri atas laki-laki 11.491 orang dan perempuan 11.561 orang.
Sedangkan lansia (1.905 orang), ibu hamil (201 orang) dan bayi (1.163 orang)
Pada hari Sabtu (15/2) jumlah pengungsi 29.140 orang atau 9.212 KK yang terdiri dari laki-laki (13.389 orang), perempuan (13.706 orang.).
Pengungsi lansia (2.220 orang), ibu hamil (235 orang) dan bayi (1.365 orang).
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.***3***
(T.M034/B/Yuniardi/Yuniardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014