Oleh Evalisa Siregar

Medan, 5/2 (Antara) - Sebanyak 8.000 ton beras asal Sulawesi Selatan mulai dibongkar Bulog Sumatera Utara untuk memperkuat stok menyusul kebutuhan yang semakin tinggi dengan mulai adanya permintaan beras untuk warga miskin atau raskin serta antisipasi kebutuhan bencana alam.

"Bulog terus memasok beras dari daerah lain untuk ketahanan stok. Beras dari Sulawesi Selatan sebanyak 8.000 ton sudah masuk di Pelabuhan Belawan, Selasa (4/2) dan langsung dibongkar untuk disimpan di gudang," kata Humas Bulog Sumut, Rudi Adylin di Medan, Rabu.

Selain untuk kebutuhan rutin seperti raskin, Bulog perlu keamanan stok untuk berjaga-jaga memenuhi kebutuhan bencana alam bahkan operasi pasar (OP) beras kalau memang diperlukan.

Dia menjelaskan, sebelum dari Sulsel yang 8.000 ton , awal tahun 2014, ada masuk 2.000 ton dari Sumatera Selatan dan menurut rencana akan ada masuk beras lagi dari Jawa Timur sekitar 5.000 ton.

Mengenai rencana pembelian beras petani sebesar 10.000 ton tahun ini, kata Rudi masih terus diupayakan .

"Dewasa ini, pembelian ke petani masih terhambat panen yang sedikit dan harga jual yang di atas HPP (harga pembelian pemerintah),"katanya.

Di Sumut, panen baru terjadi di Maret-April sehingga harga beras masih bertahan mahal di petani maupun di penggilingan padi.

Harga beras di petani rata-rata Rp7.000 per kg sedangkan HPP masih sebesar Rp6.600 per kg.

Pedagang sembilan bahan pokok (sembako) di Pusat Pasar Medan, Acai menyebutkan, harga beras medium di pasar masih stabil di atas Rp7ribuan per kg.

"Yang naik beras premium dimana paling murah sudah Rp9.000 per kg," katanya.

Permintaan beras juga masih stabil dengan pasokan yang juga normal dengan paling banyak tetap dari Aceh.***2***
(T.E016/B/Yuniardi/Yuniardi)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014