Medan, 22/1 (Antara) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatera Utara memperkirakan daerah itu mengalami inflasi pada Januari dipicu kenaikan harga elpiji 12 kilogram dan produk hortikultura sebagai dampak erupsi Gunung Sinabung, Karo.

"Pada awal tahun, harga berbagai barang di Sumut cenderung menguat, sebagai dampak kebijakan nasional maupun kondisi dari daerah sendiri. Ada prakiraan terjadi inflasi," kata Ketua Harian TPID Sumut Mikael Budisatrio di Medan, Rabu.

Kebijakan nasional seperti naiknya harga jual gas 12 kg dan kondisi lokal yakni masih berlangsungnya erupsi Sinabung membuat pasokan hortikultura terganggu dan menyebabkan harga tren menguat.

Dia memberi contoh, harga cabai naik karena pasokan menipis dampak terganggunya panen di September 2013 akibat erupsi Sinabung..

Dia tidak bersedia menyebutkan perkiraan besaran inflasi di Januari itu dengan alasan rekapitulasi harga belum berjalan satu bulan.

Namun dia menjelaskan, berdasarkan data Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah IX Sumut-Aceh, ada enam komoditas yang selalu muncul menjadi penyumbang inflasi yaitu cabai merah, bahan bakar minyak khususnya premium, tarif angkutan dalam kota, angkutan udara, upah pembantu rumah tangga, bawang merah, beras dan gas.

Pemprov Sumut sendiri, kata dia, berupaya menekan gejolak harga agar inflasi tahun ini tidak sampai sebesar 2013 yang mencapai 10,18 persen .

Tahun ini ini, Sumut menargetkan inflasi berada pada kisaran 4,5 plus minus satu (1) persen.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M Roem S mengatakan, produksi hasil pertanian di Karo tinggal sekitar 30 persen yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan Sumut sehingga tentunya berdampak pada lonjakan harga.

"Untuk menekan lonjakan harga dan termasuk memenuhi kebutuhan warga Sumut, Pemprov Sumut sudah meminta pengusaha distributor memasok barang dari luar Sumut dan itu sudah dilakukan pedagang mulai dari Jawa dan Sumatera Barat,"katanya.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, hasil pengamatan, biasanya di awal dan akhir tahun di berbagai daerah termasuk Sumut mengalami lonjakan inflasi yang cukup besar.

"Harusnya itu yang ditelaah Pemerintah kenapa bisa terjadi,"katanya.

Data menunjukkan, pada Januari 2012, seluruh kota IHK di Sumut mengalami inflasi, yaitu Medan sebesar 1,62 persen, Pematangsiantar 2,85 persen, Sibolga 2,53 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,70 persen sehingga Sumut pada bulan itu mengalami inflasi sebesar 1,74 persen.

Terjadinya inflasi di Medan pada bulan Januari 2012 dipengaruhi kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti tarif angkutan udara, daging ayam ras, dencis, tongkol, kembung/gembung, kacang panjang, dan wortel.

"Melihat kondisi awal tahun ini dimana harga berbagai barang semakin mahal, ada perhitungan, inflasi Sumut pada Januari 2014 lebih tinggi dari Januari 2013,"katanya.***2*** (T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 22-01-2014 18:15:00

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014