Kabanjahe, Sumut, 21/1 (Antara) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengunjungi ribuan warga Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung, Selasa.
Dahlan mengunjungi tempat-tempat pengungsi di kampus Universitas Karo, Mesjid Agung Kabanjahe, Posko Media Centre Tanggap Darurat, GBKP Kabanjahe Kota, dan gedung Gereja Katolik Kabanjahe, serta menghibur pengungsi dengan menggunakan kearifan lokal etnis Karo, misalnya uang untuk ibu-ibu membeli sirih.
"Saya sengaja meninggalkan uang, khusus buat ibu-ibu untuk membeli sirih," katanya ketika berdialog dengan pengungsi di kampus Universitas Karo.
Pemberian untuk membeli sirih itu mendapatkan sambutan meriah dari ratusan pengungsi.
Ketika diwawancarai di GKBP Kabanjahe Kota, Dahlan Iskan mengatakan, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan pengungsi Sinabung yang sesungguhnya.
Dari pemantauan selama ini, penanganan awal sudah cukup baik mulai dari aspek makanan, kesehatan, tempat tinggal, hingga pendidikan.
"Karena kebutuhan darurat sudah tertangani, sehingga orang bisa memikirkan masalah lain yang lebih strategis," katanya.
Secara umum, pihaknya belum mengetahui penanganan lanjut terhadap pengungsi karena akhir erupsi Gunung Sinabung belum diketahui secara pasti.
"Saya tidak dapat mengetahui kapan erupsi Sinabung berhenti karena pendidikan saya tidak cukup untuk memahami perilaku Sinabung," kata Dahlan.
Kebutuhan darurat seperti makanan dan kesehatan telah ditangani, maka perlu dipikirkan masalah lain yang lebih jauh seperti beasiswa bagi anak pengungsi yang masih berstatus pelajar.
"Untuk itu, saya akan berkoordinasi dengan pak Nuh, Menteri Pendidikan, supaya beasiswa yang diberikan tidak tumpang tindih," katanya.
Secara prinsip, Kementerian BUMN akan menyiapkan berbagai bantuan yang dibutuhkan dan akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga lainnya.
"(Instansi) yang menyusun kebutuhan bukan saya, pembagiannya bagaimana. Namun kita (Kementerian BUMN) siap berapa saja," ujar mantan Dirut PLN tersebut. ***3***
(T.I023/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie) 21-01-2014 13:23:44
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Dahlan mengunjungi tempat-tempat pengungsi di kampus Universitas Karo, Mesjid Agung Kabanjahe, Posko Media Centre Tanggap Darurat, GBKP Kabanjahe Kota, dan gedung Gereja Katolik Kabanjahe, serta menghibur pengungsi dengan menggunakan kearifan lokal etnis Karo, misalnya uang untuk ibu-ibu membeli sirih.
"Saya sengaja meninggalkan uang, khusus buat ibu-ibu untuk membeli sirih," katanya ketika berdialog dengan pengungsi di kampus Universitas Karo.
Pemberian untuk membeli sirih itu mendapatkan sambutan meriah dari ratusan pengungsi.
Ketika diwawancarai di GKBP Kabanjahe Kota, Dahlan Iskan mengatakan, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan pengungsi Sinabung yang sesungguhnya.
Dari pemantauan selama ini, penanganan awal sudah cukup baik mulai dari aspek makanan, kesehatan, tempat tinggal, hingga pendidikan.
"Karena kebutuhan darurat sudah tertangani, sehingga orang bisa memikirkan masalah lain yang lebih strategis," katanya.
Secara umum, pihaknya belum mengetahui penanganan lanjut terhadap pengungsi karena akhir erupsi Gunung Sinabung belum diketahui secara pasti.
"Saya tidak dapat mengetahui kapan erupsi Sinabung berhenti karena pendidikan saya tidak cukup untuk memahami perilaku Sinabung," kata Dahlan.
Kebutuhan darurat seperti makanan dan kesehatan telah ditangani, maka perlu dipikirkan masalah lain yang lebih jauh seperti beasiswa bagi anak pengungsi yang masih berstatus pelajar.
"Untuk itu, saya akan berkoordinasi dengan pak Nuh, Menteri Pendidikan, supaya beasiswa yang diberikan tidak tumpang tindih," katanya.
Secara prinsip, Kementerian BUMN akan menyiapkan berbagai bantuan yang dibutuhkan dan akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga lainnya.
"(Instansi) yang menyusun kebutuhan bukan saya, pembagiannya bagaimana. Namun kita (Kementerian BUMN) siap berapa saja," ujar mantan Dirut PLN tersebut. ***3***
(T.I023/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie) 21-01-2014 13:23:44
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014