Tanjung Balai,6/1 (Antarasumut) - Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Kota Tanjung Balai membantu lagi proses pemulangan tiga orang tenaga kerja Indonesia (TKI) ke daerah asalnya di Jawa Tengah, setelah mereka sempat menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking.

"Tiga TKI tersebut telah kami jemput dari Malaysia. Untuk sementara mereka kami inapkan di rumah singgah," kata Ketua P2TPA Kota Tanjung Balai, Agus Salim Hutagalung di Tanjung Balai, Senin.

Disebutkannya, TKI yang diduga menjadi korban human traffincking itu, masing-masing Karnoto (32 thn), Wastina (21 thn) dan Riani (17 thn).

Mereka diduga kuat diberangkatkan oleh oknum calo tenaga kerja tanpa dilengkapi dokumen yang sah, sehingga akhirnya dipulangkan secara paksa oleh pihak Imigrasi Malaysia ke Indonesia melalui Pelanbuhan Teluk Nibung, Tanjung Balai.

Untuk membantu pemulangan ketiga TKI itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemprov Sumatera Utara.

Agus menambahkan, musibah yang menimpa tiga TKI korban human trafficking tersebut adalah yang kedua kali ditangani oleh P2TPA Kota Tanjung Balai selama dua pekan terakhir.

Kasus sebelumnya, kata dia, P2TPA setempat juga menyelamatkan dan membantu proses pemulangan tiga gadis di bawah umur.

Tiga gadis di bawah umum tersebut nyaris diberangkatkan dari Pelabuhan Teluk Nibung ke Malaysia.

"Ketiganya juga menjadi korban human trafficking yang dibawa dari Brebes (Jawa Tengah)," ujar Agus yang juga ketua LSM TC2 Tanjung Balai.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Tanjung Balai, Harmaini Jannah, menyatakan prihatin atas kasus human trafficking yang menimpa enam orang tersebut.

"Kami turut merasa prihatin terhadap korban human trafficking. Apalagi mereka adalah orang-orang yang masih berusia muda dan masih mempunyai masa depan," katanya didampingi Kepala BPMP dan KB Kota Tanjung Balai, Delima.

Ia berharap, kejadian seperti ini menjadi perhatian serius semua pihak agar tidak terulang lagi.

Kepala BPMP dan KB Tanjung Balai, Delima, menegaskan, pihaknya akan senantiasa bersikap tanggap dalam menghadapi persoalan mengenai perdangan manusia tersebut.

"Kami juga akan tetap berupaya pemulangan setiap korban human trafficking yang ditemukan di Tanjung Balai," tambahnya. (Yan)

Pewarta: Yan Aswika

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014