Bagi Hj. Tetty Juliaty, SE, M.Si menekuni profesi di bidang pendidikan dan pelatihan merupakan kepuasan bathin tersendiri yang tidak bisa dinilai secara materi.

Di ranah pendidikan dan pelatihan yang sudah ditekuninya selama belasan tahun itu pula, Direktur Diklat Profesi Indonesia ini mengusung misi 'Pendidikan Terbaik untuk Anak Bangsa, Demi Generasi Pilihan Masa Depan'.

"Memberikan pencerahan dan berbagi pengetahuan secara tulus dan ikhlas adalah sebuah kepuasan bathin sekaligus ibadah," ujar Tetty yang juga aktif sebagai staf pengajar di beberapa perguruan tinggi di Medan.

Ia menilai masih banyak hal yang harus dibenahi dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia, terutama di tanah kelahirannya Sumatera Utara (Sumut).

Salah satu tantangan itu, menurutnya, adalah bagaimana mewujudkan kegiatan belajar mengajar berkualitas dengan didukung sarana infrastruktur pendidikan yang baik secara merata hingga ke wilayah pedesaan.

Untuk menjawab tantangan tersebut tentunya sangat tergantung dari seberapa besar kemauan politik atau "political will" para pengambil keputusan di institusi pemerintah terkait dan lembaga legislatif.

Mencermati kondisi inilah akhirnya Tetty Juliaty merasa terpanggil untuk masuk panggung politik agar kelak bisa lebih mudah memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat demi perubahan yang lebih baik.

Tekad dan keinginan Tetty tersebut ternyata mendapat respon positif dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Parpol yang mengusung misi restorasi atau perubahan Indonesia itu memposisikan Tetty Juliaty di nomor urut tiga dalam daftar calon tetap anggota DPRD Sumut untuk daerah pemilihan Medan-II.

"Insya Allah melalui jalur politik, saya bisa lebih mudah menyuarakan harapan rakyat sekaligus memberikan ide-Ide yang solutif kepada pemerintah," ucap Manager Jobstation ini.

Lulusan Pasca Sarjna Universitas Sumatera Utara (USU) ini juga berharap melalui Pemilu legislatif 2014, jumlah keterwakilan perempuan di DPRD Sumut bisa lebih banyak lagi.

Di mata Tetty, Sumut dengan didukung sumber daya alam yang berlimpah dan letak geografisnya yang cukup strategis seharusnya bisa lebih cepat menjadi provinsi yang maju dan berdaya saing.

Namun sayangnya potensi dan peluang yang dimiliki itu belum mampu secara maksimal dikelola oleh oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk memacu percepatan pembangunan dan perbaikan kesejahteraan rakyat.

Ia juga mengaku prihatin dengan masih banyaknya pelaku usaha mikro dan kecil di daerah ini yang nyaris tidak memiliki posisi tawar dan daya saing akibat keterbatasan pengetahuan dan wawasan.

"Sumut sesungguhnya sangat membutuhkan sosok orang-orang yang peduli dan peka terhadap perubahan paradigma pembangunan dan perbaikan kesejahteraan rakyat," ucap perempuan yang kerap diminta menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan workshop ini. (T. Nico Adrian)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013