Jakarta, 23/12 (Antara) - Sekelompok massa yang menyebut diri mereka Solidaritas Indonesia Timur (Solit) menuntut DPP Partai Demokrat untuk memecat politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.

"Kami menuntut Ruhut untuk meminta maaf secara terbuka kepada warga negara kesatuan Republik Indonesia atas pernyataan rasismenya," kata Koordinator Solit, Abdul Syukur Sangaji, ketika menggelar unjuk rasa menuju jalan Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Senin.

Tuntutan Solit itu dilatarbelakangi pernyataan Ruhut kepada pengamat politik Boni Hargens dalam dialog yang ditanyangkan stasiun televisi nasional pada Kamis (5/12).

Abdul Syukur mengatakan Solit akan menggelar audiensi kepada Dewan Kehormatan DPR RI untuk menindaklanjuti laporan Boni Hargens tentang pernyataan Ruhut yang dinilai rasis.

Pada Jumat (6/12), Boni Hargens melaporkan Ruhut ke Polda Metro Jaya terkait pernyataan Ruhut yang menyinggung warna kulit Boni.

Boni mengatakan Ruhut memberikan pernyataan terkait kejadian semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur dalam dialog di televisi itu.

"Kami menilai rasisme dan penghinaan manusia atas dasar SARA adalah satu bentuk kejahatan," sebut Boni.

Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Siane Indriani, menyarankan Boni dan Ruhut untuk berdamai dan Komnas HAM bersedia menjadi penengah.

Siane menilai ada kesalahpahaman di antara kedua pihak sehingga perseteruan berlanjut pada laporan Boni ke Polda Metro Jaya. (I026)

Pewarta: Imam Santoso

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013