Sangatta,30/11 (Antara)- Ketua umum Asosiasi Kepala Daerah Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia harusnya juga melayangkan protes keras kepada Presiden Barrack Obama karena mengetahui negaranya menyadap Indonesia dan sejumlah pejabat negara termasuk presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau menurut saya jangan hanya Australia tapi juga Amerika Serikat dan Presiden Barrack Obama, karena negaranya membantu penyadapan terhadap Indonesia dan pejabatnya" kata Isran Noor, Sabtu.

Menurut Isran Noor yang juga bupati Kutai Timur, Kaltim, protes yang pantas dilakukan pemerintah Indonesia adalah seperti yang dilakukan oleh sejumlah negara barat dan Eropa, yakni melaporkannya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Bagaimanapun kata Isran, bangsa Indonesia ini setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia termasuk Australia dan Amerika Serikat. Sehingga kalau terjadi penyadapan seperti itu sudah melanggar kedaulatan negara dan mencoreng persahabatan negara itu.

Presiden Barrack Obama, menurut Isran Noor pasti mengetahui penyadapan intelijennya itu, jadi mestinya Indonesia juga protes Amerika dan Obama. Posisi Indonesia juga sama dengan Amerika Serikat dan negara lainnya, jadi kenapa harus takut memprotes Amerika dan Presiden Obama itu.

Apalagi banyak juga Negara lain yang disadap Amerika melayangkan protes ke Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena disadap mereka merasa dilecehkan.

"Jadi menurut saya itu tadi, memprotes keras Australia dan kemudian juga layangkan protes keras dan tegas kepada Presiden Barrack Obama dan kemudian tinjau kembali kerjasama dibeberapa bidang strategis.

Isran Noor juga mendukung Menteri Pertanian untuk mencari alternatif lain untuk impor sapi dari India dan Brasil karena yang selama ini diimpor dari Australia.

Menghentikan impor sapi dari Australia itu merupakan satu langkah tepat¿ujar Isran yang juga ketua umum Petugas Penyuluh Lapang (PPL). (KR-ADI)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013