Langkat, 12/11 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Langkat bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) kembangkan rumah tahanan gempa, untuk mengantisipasi ancaman gempa yang swaktu-waktu terjadi di daerah ini.
"Kita buat rancangan rumah tahan gempa di Langkat," kata Bupati Langkat yang disampaikan staf ahli bidang pemerintahan Diana Sari di Stabat, Selasa.
Diana menjelaskan bahwa ancaman bencana gempa di wilayah Indonesia semakin meningkat, pengembangan kota di masa mendatang juga mengalami peningkatan, dengan demikian penyediaan sarana dan prasarana bangunan gedung juga akan meningkat, katanya.
Untuk itulah dibutuhkan ketahanan bangunan gedung dan pendataan bangunan gedung atau manajemen sistim informasi gedung yang tahan gempa.
"Langkat juga memerlukan itu, karena tidak tertutup kemungkinan sewaktu-waktu Langkat juga dilanda gempa," katanya.
Jadi harus ada satu rancangan terkait dengan aspek ketahanan bangunan terhadap gempa, mempersiapkan instrumen pengendaliannya berupa regulasi dan peraturan dan penyiapan tenaga dengan kapasitas yang memadai.
Selain itu juga diperlukan perencanaan dan pengawasan sarana-sarana yang tahan gempa dimaksud, kata Diana Sari.
Diana Sari juga menyampaikan Lebih kegiatan kerjasama dengan JICA ini dilaksanakan lebih kepada penguatan kelembagaan khususnya yang membidangi penyelenggaraan pembangunan gedung.
Hal ini menurutnya penting karena kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan satu instrumen pengendalian oleh pemerintah atas persyaratan teknis bangunan gedung yang tahan terhadap gempa.
Secara terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bambang Irawadi menjelaskan bahwa ini merupakan lanjutan kerja sama Pemkab Langkat dengan JICA Japan yang sudah terlaksana pada tahun sebelumnya.
Dimana peserta berkisar 100 orang, terdiri dari SKPD di jajaran Pemkab Langkat, Camat, organisasi profesi kontruksi dengan narasumber dari PBL Kementrian Pekerjaan Umum Edison Silalahi dan JICA Japan Posma Lumban Raja.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan bangunan terhadap gempa, kata Bambang Irawadi.(KR-IFZ)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kita buat rancangan rumah tahan gempa di Langkat," kata Bupati Langkat yang disampaikan staf ahli bidang pemerintahan Diana Sari di Stabat, Selasa.
Diana menjelaskan bahwa ancaman bencana gempa di wilayah Indonesia semakin meningkat, pengembangan kota di masa mendatang juga mengalami peningkatan, dengan demikian penyediaan sarana dan prasarana bangunan gedung juga akan meningkat, katanya.
Untuk itulah dibutuhkan ketahanan bangunan gedung dan pendataan bangunan gedung atau manajemen sistim informasi gedung yang tahan gempa.
"Langkat juga memerlukan itu, karena tidak tertutup kemungkinan sewaktu-waktu Langkat juga dilanda gempa," katanya.
Jadi harus ada satu rancangan terkait dengan aspek ketahanan bangunan terhadap gempa, mempersiapkan instrumen pengendaliannya berupa regulasi dan peraturan dan penyiapan tenaga dengan kapasitas yang memadai.
Selain itu juga diperlukan perencanaan dan pengawasan sarana-sarana yang tahan gempa dimaksud, kata Diana Sari.
Diana Sari juga menyampaikan Lebih kegiatan kerjasama dengan JICA ini dilaksanakan lebih kepada penguatan kelembagaan khususnya yang membidangi penyelenggaraan pembangunan gedung.
Hal ini menurutnya penting karena kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan satu instrumen pengendalian oleh pemerintah atas persyaratan teknis bangunan gedung yang tahan terhadap gempa.
Secara terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bambang Irawadi menjelaskan bahwa ini merupakan lanjutan kerja sama Pemkab Langkat dengan JICA Japan yang sudah terlaksana pada tahun sebelumnya.
Dimana peserta berkisar 100 orang, terdiri dari SKPD di jajaran Pemkab Langkat, Camat, organisasi profesi kontruksi dengan narasumber dari PBL Kementrian Pekerjaan Umum Edison Silalahi dan JICA Japan Posma Lumban Raja.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan bangunan terhadap gempa, kata Bambang Irawadi.(KR-IFZ)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013