Oleh Joko Gunawan
Rantau Prapat, 9/11 (Antarasumut) - Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, saat ini diperkirakan sebanyak 96 orang.
Koordinator Penjangkauan HIV/AIDS Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Labuhan Batu, Andi Syafriandi Hutabarat, Sabtu, mengatakan, sebagian besar dari 96 orang yang terdeteksi positif menderita HIV/AIDS itu akibat hubungan seks bebas tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
"Masalah penularan HIV/AIDS hendaknya perlu senantiasa diwaspadai. Pemerintah juga harus lebih maksimal mengantisipasi dengan menyusun berbagai program penanggulangannya," ujarnya.
Dikatakan Andi, pihaknya akan terus ikut mensosialisasikan upaya pencegahan penyebaran penyakit berbahaya itu.
Upaya tersebut diaktualisasikan, di antaranya dengan menerapkan program "promotion clinic", pemeriksaan "mobile picity" dan IMS berupa pemeriksaan darah guna mengetahui apakah seseorang positif tertular HIV/AIDS.
Sasaran dari program itu dominan para pekerja seks.
"Kami juga membagikan satu jenis alat kontrasepsi berupa kondom untuk laki-laki dan perempuan,” tambahnya.
Sejalan dengan upaya tersebut, pihaknya juga melakukan berbagai kegiatan sosialisasi tentang pengertian HIV/AIDS, termasuk penyebab penularan dan langkah pencegahannya. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Rantau Prapat, 9/11 (Antarasumut) - Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, saat ini diperkirakan sebanyak 96 orang.
Koordinator Penjangkauan HIV/AIDS Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Labuhan Batu, Andi Syafriandi Hutabarat, Sabtu, mengatakan, sebagian besar dari 96 orang yang terdeteksi positif menderita HIV/AIDS itu akibat hubungan seks bebas tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
"Masalah penularan HIV/AIDS hendaknya perlu senantiasa diwaspadai. Pemerintah juga harus lebih maksimal mengantisipasi dengan menyusun berbagai program penanggulangannya," ujarnya.
Dikatakan Andi, pihaknya akan terus ikut mensosialisasikan upaya pencegahan penyebaran penyakit berbahaya itu.
Upaya tersebut diaktualisasikan, di antaranya dengan menerapkan program "promotion clinic", pemeriksaan "mobile picity" dan IMS berupa pemeriksaan darah guna mengetahui apakah seseorang positif tertular HIV/AIDS.
Sasaran dari program itu dominan para pekerja seks.
"Kami juga membagikan satu jenis alat kontrasepsi berupa kondom untuk laki-laki dan perempuan,” tambahnya.
Sejalan dengan upaya tersebut, pihaknya juga melakukan berbagai kegiatan sosialisasi tentang pengertian HIV/AIDS, termasuk penyebab penularan dan langkah pencegahannya. (JG)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013