Seoul, 16/9 (Antara/Reuters) - Lee Gui - ja, seorang ibu rumah tangga Korea Selatan, mengaku tidak akan menyiapkan menu pancake tradisional atau yang dikenal sebagai pajeon dalam perayaan sedekah bumu pekan ini karena kekhawatiran jika ikan yang akan diolah telah terkontaminasi oleh radiasi reaktor nuklir Fukushima Jepang yang bocor.

Jepang telah berupaya untuk meyakinkan masyarakat internasional jika fasilitasnya tetap berada di bawah kendali pengawasan tetapi Korea Selatan telah melarang impor ikan dari daerah yang terkena dampak .

Meskipun sebagian besar ikan beku jenis "pollack" (ikan laut berdaging putih) yang digunakan untuk membuat pancake tradisional Korea Selatan didatangkan dari perairan Rusia, penjualan ikan telah menurun sebelum warga Korea Selatan memasuki musim libur utama tahunan pekan ini.

Para pejabat Jepang telah melakukan lobi --tanpa hasil-- untuk mengupayakan agar larangan tersebut dicabut. "Saya melihat berita itu dan tidak akan lagi memasak pancake ikan beku pollack tahun ini, meskipun menu ikan selalu ada setiap tahunnya," kata Lee di sebuah pasar ikan di pusat kota Seoul.

"Mungkin saya akan membuat pancake kacang hijau atau pancake sapi saja sebagai gantinya."
Pajeon atau serupa martabak telur di Indonesia adalah salah satu hidangan tradisional yang dimasak untuk menghormati leluhur dan kemudian disantap bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga seusai perayaan selesai.

"Penjualan turun lebih dari 60 persen dan cadangan ikan pollack menumpuk di mana-mana," kata Park Sun -young, yang menjual ikan beku pollack.

"Kami terus-menerus mengatakan bahwa ini bukan ikan Jepang tetapi orang tidak percaya."
Kim Heon - tae, seorang pejabat di Asosiasi Pengawasan Perikanan Asing Korea Selatan, mengatakan bahwa 98 persen ikan beku pollack diimpor dari perairan Rusia.

Meski begitu, Hansung Enterprise, sebuah perusahaan perikanan Korea Selatan, mengatakan penjualan ikan beku pollack turun 42,5 persen antara Januari dan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini adalah saat terberat yang pernah saya lihat," kata Park saat dia mengiris ikan pollack yang tampaknya tidak diinginkan oleh para pembeli.

Park menjalankan toko orang tuanya, yang telah terjun dalam bisnis itu selama 20 tahun. Para ilmuwan telah mengecilkan resiko kontaminasi, tanpa hasil.

"Ikan beku pollack berasal dari perairan yang berbeda sehingga kita tidak khawatir tentang hal itu (ancaman radiasi) sama sekali," kata Kune Suh, profesor tehnik nukilr di Universitas Nasional Seoul. "Tapi sentimen publik telah terbentuk".

(Uu.SYS/A/G.N.C. Aryani/C/M. Dian A)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013