Medan, 6/9 (Antara) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengaku tinggal menunggu izin dari Kementerian Kehutanan untuk memulai proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asahan III di Sumatera Utara (Sumut).

"Permintaan izin itu diajukan 21 Mei lalu, setelah dapat rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Sumut. Kalau izin dari Menhut keluar, maka proyek itu akan segera dilaksanakan," kata Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji di Medan, Kamis.

Adapun pembangunan bendungan untuk proyek PLTA Asahan III itu akan dikerjakan perusahaan dari Jepang dan PT Wijaya Karya, Indonesia.

Sementara pengerjaan Metal juga sudah ditunjuk PLN dan sudah ada perjanjian kerja sama.

"Kalau izin Menhut sudah keluar, maka alat-alat berat untuk pengerjaan proyek itu bisa segera masuk ke kawasan PLTA Asahan III itu," katanya.

Pamudji menegaskan, PLTA Asahan III adalah salah satu proyek yang diharapkan PLN untuk mengatasi krisis listrik di Sumut.

Selain PLTA Asahan III, juga ada PLTG dari Kilang Arun, Aceh dan lainnya dan termasuk dari Inalum yang masih memberikan kontribusi sebesar 90 MW.

"Pada 2017, pasokan listrik untuk Sumut bisa mencapai 2.800 MW dari dewasa ini yang masih 1.400 MW," katanya.

Dengan pasokan daya listrik yang semakin memadai, diharapkan bisa semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut.

Proyek PLTA Asahan III dengan kapasitas 2X87 MW terus tertunda pengerjaannya dari rencana awal yang ditargetkan mulai bisa dioperasikan pada awal tahun depan.

Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho menegaskan, pemberian rekomendasi untuk pelaksanaan pembangunan PLTA Asahan III itu untuk bisa mempercepat penanganan krisis listrik di Sumut.

Krisis listrik yang sudah lama memprihatinkan di Sumut itu perlu penanganan segera dimana salah satu adalah dengan pengoperasian PLTA Asahan III itu, katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013