Medan, 14/7 (Antara) - Diperkirakan 43 pucuk senjata api milik Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan, pada peristiwa kerusuhan dan kaburnya ratusan narapidana Kamis (11/7) malam, terbakar dan tidak dapat dipergunakan.
Antara melaporkan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, Minggu, 43 pucuk senjata api (senpi) yang turut terbakar tersebut, terdiri dari 21 pucuk senjata laras panjang dan 22 pucuk laras pendek.
Keseluruhan senjata api milik negara itu, selama ini digunakan sipir atau petugas keamanan di Lapas Medan.
Bahkan, 21 pucuk senpi laras panjang yang dikumpulkan petugas Lapas Medan, seluruhnya gosong alias menghitam, begitu juga 22 pucuk senpi laras pendek kelihatan hangus.
Puluhan pucuk senpi tersebut dimasukkan ke dalam dua karung plastik ukuran kecil warna putih dan diikat tali agar tidak tercecer.
Goni plastik yang berisi senpi tersebut disimpan ke dalam ruangan kantor Tata Usaha (TU) Lapas Kelas I Medan yang tidak terbakar.
Ruangan TU tersebut sekitar 100 meter jaraknya dari Lapas Kelas I Medan yang dibakar napi pada malam kejadian itu.
Disimpan sementara
Salah seorang petugas keamanan Lapas Kelas I Medan, yang biasa dipanggil Opung menyebutkan, puluhan senpi yang ditemukan dalam keadaan terbakar itu, disimpan untuk sementara di ruangan TU, karena tempat penyimpanan barang tersebut sudah ludes dilalap api.
"Ya, puluhan senpi itu untuk sementara kita titipkan di ruangan TU tersebut.Ini barang bukti yang tidak boleh hilang dan mana tahu nanti ada pemeriksaan," ujar petugas Lapas Medan.
Situasi dan kondisi Lapas Kelas I Medan pada hari libur Minggu (14/7) sejak pukul 10.00 WIB dalam keadaan ramai pengunjung dan ratusan warga masih kelihatan berdiri di depan pagar halaman kantor institusi hukum tersebut.
Para pengunjung maupun keluarga para napi, pascakejadian di Lapas Kelas I Medan tidak dibenarkan membesuk tahanan, karena sedang dilakukan rehabilitasi bangunan yang jebol dan mengalami rusak parah.
Sementara, ratusan personel prajurit TNI-AD Kodam I/Bukit Barisan masih kelihatan berjaga-jaga di depan halaman Lapas Kelas I Medan.
Selain itu, puluhan pekerja masih kelihatan terus melakukan aktivitas untuk menutup bangunan yang jebol dengan seng dan pemasangan kawat yang terbuat dari baja.
Situasi di Lapas Medan sudah kelihatan kondusif, aman, dan terkendali.Bahkan lebih kurang 2.106 napi yang berada di dalam Lapas Medan, sudah menempati kamar sel mereka masing-masing.
Pasokan air bersih dan penerangan listrik di Lapas Kelas I Medan sudah normal dan tidak ada lagi kendala.(M034)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Antara melaporkan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, Minggu, 43 pucuk senjata api (senpi) yang turut terbakar tersebut, terdiri dari 21 pucuk senjata laras panjang dan 22 pucuk laras pendek.
Keseluruhan senjata api milik negara itu, selama ini digunakan sipir atau petugas keamanan di Lapas Medan.
Bahkan, 21 pucuk senpi laras panjang yang dikumpulkan petugas Lapas Medan, seluruhnya gosong alias menghitam, begitu juga 22 pucuk senpi laras pendek kelihatan hangus.
Puluhan pucuk senpi tersebut dimasukkan ke dalam dua karung plastik ukuran kecil warna putih dan diikat tali agar tidak tercecer.
Goni plastik yang berisi senpi tersebut disimpan ke dalam ruangan kantor Tata Usaha (TU) Lapas Kelas I Medan yang tidak terbakar.
Ruangan TU tersebut sekitar 100 meter jaraknya dari Lapas Kelas I Medan yang dibakar napi pada malam kejadian itu.
Disimpan sementara
Salah seorang petugas keamanan Lapas Kelas I Medan, yang biasa dipanggil Opung menyebutkan, puluhan senpi yang ditemukan dalam keadaan terbakar itu, disimpan untuk sementara di ruangan TU, karena tempat penyimpanan barang tersebut sudah ludes dilalap api.
"Ya, puluhan senpi itu untuk sementara kita titipkan di ruangan TU tersebut.Ini barang bukti yang tidak boleh hilang dan mana tahu nanti ada pemeriksaan," ujar petugas Lapas Medan.
Situasi dan kondisi Lapas Kelas I Medan pada hari libur Minggu (14/7) sejak pukul 10.00 WIB dalam keadaan ramai pengunjung dan ratusan warga masih kelihatan berdiri di depan pagar halaman kantor institusi hukum tersebut.
Para pengunjung maupun keluarga para napi, pascakejadian di Lapas Kelas I Medan tidak dibenarkan membesuk tahanan, karena sedang dilakukan rehabilitasi bangunan yang jebol dan mengalami rusak parah.
Sementara, ratusan personel prajurit TNI-AD Kodam I/Bukit Barisan masih kelihatan berjaga-jaga di depan halaman Lapas Kelas I Medan.
Selain itu, puluhan pekerja masih kelihatan terus melakukan aktivitas untuk menutup bangunan yang jebol dengan seng dan pemasangan kawat yang terbuat dari baja.
Situasi di Lapas Medan sudah kelihatan kondusif, aman, dan terkendali.Bahkan lebih kurang 2.106 napi yang berada di dalam Lapas Medan, sudah menempati kamar sel mereka masing-masing.
Pasokan air bersih dan penerangan listrik di Lapas Kelas I Medan sudah normal dan tidak ada lagi kendala.(M034)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013