Medan, 2/7 (Antara) - Penggunaan obat tradisional seperti jamu yang diusung delegasi Indonesia dalam "Health Working Group" di Third APEC Senior Officials Meeting and Related meetings mendapat dukungan dari ekonom anggota APEC, seperti China, Australia, Rusia dan Amerika Serikat.

"Dengan dukungan dan semakin bisa dipahaminya keberadaan obat tradisional itu berdampingan dengan medis modern. Indonesia semakin berani berharap bahwa isu tentang kesehatan dengan obat tradisional itu bisa dibawa ke pembahasan tingkat menteri APEC di Bali, September mendatang,"kata Staf Ahli Menteri bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan, Agus Purwadianto, di Medan, Selasa.

Menurut dia isu obat tradisional itu akan diseminarkan, Rabu (3/7) pada Policy Dialogue on Traditional Medicine dan bahkan kemungkinan ada kesempatan bagi para delegasi untuk meminum jamu.

Agus menjelaskan sebenarnya masalah obat tradisional sudah beberapa kali dibawa dalam rapat di APEC setiap tahunnya, tetapi baru dalam pertemuan di Medan, para ekonom itu semakin memahami soal obar tradisional tersebut.

"Berkaitan dengan obat tradisional, Indonesia dalam pertemuan itu mengingatkan perlunya pengubahan berpikir bahwa kesehatan menjadi sumber pemborosan anggaran negara, tetapi sebaliknya bisa memicu pertumbuhan perekonomian,"katanya.

Dengan obat tradisional itu, kata dia, bisa semakin memicu jumlah petani tanaman herbal dan produsen obat tradisional termasuk untuk keperluan ekspor yang tentunya menambah devisa msing-masing negara anggota APEC.

Indonesia juga mengingatkan, perlunya peningkatan kesehatan di suatu negara mengingat pembangunan berkelanjutan membutuhkan sumber daya manusia yang sehat.

Sementara itu Direktur Pembinaan Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi, menyebutkan memang masih perlu terus melakukan lobi agar masalah obat tradisonal itu bisa disepakati ekonom Apec.

Lobi, kata dia, bukan hanya untuk masalah obat tradisional itu, tetapi juga di setiap bidang yang diagendakan dibahas dalam APEC SOM III.

***4***
Zita Meirina
(T.E016/B/Z. Meirina/Z. Meirina)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013