Medan, 27/6 (Antara) - Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai peredaran gelap narkoba karena tidak jarang menjadi sarana kelompok teroris guna mengumpulkan dana untuk menjalankan aksinya, kata Deputi Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Harry Purwanto.

Usai menyampaikan konsep penjagaan infrastruktur dalam pertemuan ketiga pejabat senior APEC Senior Officials Meeting and Related Meetings III (SOM III) di Medan, Kamis sore, Harry Purwanto mengatakan, kelompok teroris diperkirakan mulai kesulitan dalam mencari dana yang dibutuhkan.

Hal itu disebabkan pemerintah berupaya untuk menutup setiap lini yang dapat digunakan untuk mendatangkan dana bagi kelompok teroris, baik perbankan mau pun lembaga keuangan tidak resmi lainnya.

Padahal, pendanaan tersebut sangat dibutuhkan. "Pendanaan itu merupakan 'darah' dari aksi terorisme," katanya.

Menurut dia, meski jumlahnya tidak terlalu banyak, tetapi kelompok teroris tersebut membutuhkan dana yang cukup rutin untuk membiayai operasionalnya.

Selain itu, dana tersebut juga dibutuhkan untuk menyantuni keluarga teroris, merekrut orang-orang baru, membiayai latihan, serta membeli sejata dan peralatan yang dibutuhkan.

Disebabkan mulai mengalami kesulitan, mereka berupaya mencari dana melalui cara lain seperti merampok serta menyelundupkan dan mengedarkan narkoba.

Dari penyelidikan dan penelusuran selama ini, BNPT memiliki kasus yang menunjukkan pemanfaatan dana dari peredaran gelap narkoba untuk membiayai aksi terorisme.

"Ada beberapa (kasus teroris mencari dana dengan mengedarkan narkoba)," katanya tanpa menyebutkan kasus tersebut.

***2***
Zita Meirina
(T.I023/B/Z. Meirina/Z. Meirina)

Pewarta: Irwan Arfa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013