Medan, 25/6 (Antara) - Seluruh peserta pertemuan kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Coorporation/APEC) di Medan menyepakati agenda ketahanan pangan hingga tahun 2020.
Dalam keterangan pers di Media Center Senior Officials Meeting dan Related Meetings (SOM) III APEC 2013 di Medan, Selasa, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI Achmad Suryana mengatakan seluruh peserta pertemuan sepakat jika agenda tersebut menjadi dokumen strategis dalam rangka membangun sistem untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.
Setelah menyepakati agenda tersebut, peserta pertemuan APEC melanjutkannya dengan merumuskan rencana bisnis yang bersifat operasional.
Agenda ketahanan pangan tersebut akan disampaikan kepada pemangku kepentingan pertanian di negara masing-masing guna menyiapkan langkah strategis selanjutnya.
Dalam agenda tersebut, semua pihak menyadari pentingnya peran petani dalam membangun ketahanan pangan sehingga seluruh peserta pertemuan itu mendorong agar petani dilibatkan lebih jauh.
Untuk itu, kalangan petani dimasukkan dalam rantai pasok pangan dan meningkatkan pemberdayaan mereka dalam ketahanan pangan.
Agenda tersebut juga memuat tentang upaya peningkatan produktivitas pertanian disebabkan adanya keterbatasan perluasan lahan secara global.
Sedangkan muatan berikutnya berupa peningkatan aktivitas penelitian, pengurangan kehilangan hasil, dan pemborosan pangan.
Pihaknya akan melaksanakan agenda tersebut dengan peningkatan pemberdayaan petani melalui pemaksimalam produksi lokal guna merealisasikan diversifikasi pangan.
Peningkatkan produktivitas pertanian itu sangat diperlukan karena perluasan lahan terbatas, terutama dengan adanya isu pelestarian lingkungan.
"Itu perlu peran penciptaan teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas," katanya.
Indonesia juga perlu melakukan percepatan desiminasi teknologi pertanian dan meningkatkan kemampuan petani terhadap penguasaan teknologi.
"Kalau semua itu sudah bisa dilakukan, upaya mencapai ketahanan pangan akan lebih mudah," ujar dia.
***3***
Zita Meirina
(T.I023/B/Z. Meirina/Z. Meirina)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Dalam keterangan pers di Media Center Senior Officials Meeting dan Related Meetings (SOM) III APEC 2013 di Medan, Selasa, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI Achmad Suryana mengatakan seluruh peserta pertemuan sepakat jika agenda tersebut menjadi dokumen strategis dalam rangka membangun sistem untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.
Setelah menyepakati agenda tersebut, peserta pertemuan APEC melanjutkannya dengan merumuskan rencana bisnis yang bersifat operasional.
Agenda ketahanan pangan tersebut akan disampaikan kepada pemangku kepentingan pertanian di negara masing-masing guna menyiapkan langkah strategis selanjutnya.
Dalam agenda tersebut, semua pihak menyadari pentingnya peran petani dalam membangun ketahanan pangan sehingga seluruh peserta pertemuan itu mendorong agar petani dilibatkan lebih jauh.
Untuk itu, kalangan petani dimasukkan dalam rantai pasok pangan dan meningkatkan pemberdayaan mereka dalam ketahanan pangan.
Agenda tersebut juga memuat tentang upaya peningkatan produktivitas pertanian disebabkan adanya keterbatasan perluasan lahan secara global.
Sedangkan muatan berikutnya berupa peningkatan aktivitas penelitian, pengurangan kehilangan hasil, dan pemborosan pangan.
Pihaknya akan melaksanakan agenda tersebut dengan peningkatan pemberdayaan petani melalui pemaksimalam produksi lokal guna merealisasikan diversifikasi pangan.
Peningkatkan produktivitas pertanian itu sangat diperlukan karena perluasan lahan terbatas, terutama dengan adanya isu pelestarian lingkungan.
"Itu perlu peran penciptaan teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas," katanya.
Indonesia juga perlu melakukan percepatan desiminasi teknologi pertanian dan meningkatkan kemampuan petani terhadap penguasaan teknologi.
"Kalau semua itu sudah bisa dilakukan, upaya mencapai ketahanan pangan akan lebih mudah," ujar dia.
***3***
Zita Meirina
(T.I023/B/Z. Meirina/Z. Meirina)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013