Medan, 18/5 (antarasumut)- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H M Din Syamsuddin merasa bangga dengan perkembangan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang kini menempati peringkat empat terbesar dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se- Indonesia.

"Dengan jumlah mahasiswa sekitar 22.000 orang, kini UMSU nomor empat terbesar dari 172 perguruan tinggi yang dikelola Muhammadiyah, sedangkan peringkat pertama ditempati Universitas Muhammadiyah Makasar dengan jumlah mahasiswa sebanyak 36.000 orang," katanya usai peletakkan batu pertama pembangunan gedung program pascasrjana (Pps) UMSU di Jalan Denai Medan, Sabtu.

Dia juga mengaku, bangga dengan prestasi yang diraih sejumlah mahasiswa UMSU di berbagai bidang baik di tingkat nasional maupun internasional. "Ada beberapa mahasiswa UMSU yang singgah ke rumah, baik yang berprestasi di bidang olahraga, seperti peraih emas Sea Games cabang karate maupun akademik," katanya.

Namun lanjutnya, akan lebih membanggakan lagi jika mahasiswa UMSU mampu menghasilkan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, UMSU sudah seharusnya menerbitkan jurnal berkualitas dengan bahasa internasional.

Dijelaskan dia, bahwa di era globalisasi, bukan lagi angka yang berbilang dan menentukan, tapi kualitaslah yang akan diperhitungkan. Maka UMSU sudah seharusnya jangan dulu berpuas diri dengan jumlah mahasiswa yang banyak, tapi harus terus berbenah meningkatkan kualitas.

Menurut dia, penyediaan sarana pendidikan seperti pembangunan fasilitas gedung yang megah untuk program pascasarja UMSU merupakan satu langkah maju karena menunjukkan ada semangat untuk berprestasi. Soalnya era globalisasi membawa tiga kata kunci, yakni, kualitas, persaingan dan daya saing.

"Mereka yang menguasai tiga hal tersebut yakni kualitas, siap menghadapi persaingan dan memiliki kemampuan daya saing, dialah yang akan menguasai dan menang," katanya.

Dia percaya UMSU akan mampu berkembang dinamis untuk mampu menghadapi tantangan dan persaingan di era global. Untuk itu katanya, pimpinan UMSU harus memiliki dua kulifikasi tambahan, yakni "orang gila" dan "bonek". Orang gila dalam kaitan ini, pemimpin harus orang yang gila kerja dan tidak cepat puas dengan apa yang dihasilkan.

"Bonek artinya bocah nekat, maksudnya pemimpin harus punya tekad yang kuat serta memegang teguh prinsip dalam konteks yang positif," katanya.

Gedung Pps
Sementara itu, Rektor UMSU, Drs Agussani MAP mengatakan, gedung program pascasarjana yang dibangun di atas tanah seluar 6.100 m2 diperkirakan menelan biaya Rp 73 miliar lebih. Gedung tersebut berbentuk letter U, dengan sisi kanan dan kiri berlantai enam dan sisi belakang berlantai delapan untuk menampung sekitar 1.600 orang mahasiswa pascasarjana.

Dijelaskan dia, pembangunan gedung Pps itu karena sarana dan fasilitas yang ada saat ini hampir tidak mampu menampung jumlah mahasiswa program pasca sarjana yang jumlahnya terus meningkat. Selain itu pembangunan sarana gedung tersebut sebagai upaya UMSU dalam meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan program jangka menengah dan jangka panjang yang telah disusun.

" Jadi UMSU sekarang ini sudah bergerak untuk lebih mengejar kualitas, namun bukan berarti kita mengabaikan kuantitas, makanya perlu penyedian sarana dan prasarana pendidikan yang memadai," katanya.

UMSU saat ini jelasnya, bukan saja dipercaya masyarakat Sumatera Utara, tapi juga dari luar propinsi. Sudah seharusnya amanah dan kepercayaan itu dijaga dengan terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas pendidikan, sehingga lulusan UMSU mampu menjawab tantangan masa depan.

 

 

 

 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013