Langkat, Sumut, 17/5 (Antara) - Minat petani Kabupaten Langkat Sumatera Utara, untuk menanam jagung dalam lima tahun terakhir ini cukup tinggi, karena harga jual di pasaran cukup stabil.
"Karena harga jual jagung stabil, petani banyak yang menanam jagung," kata kepala Dinas Pertanian Langkat Basrah Daulay di Stabat, Jum'at.
Karena tingginya harga jual jagung antara Rp 2.350 - Rp 2.900, minat petani bertanam jagung jadi tinggi, katanya.
Terbukti produktifitas dari tahun ke tahun terus semakin meningkat, seperti tahun 2008, panen 20.663 hektare, produksinya mencapai 116.354 ton.
Demikian juga dengan panen tahun 2009 seluas 22.363 hektare, produksinya naik menjadi 125.025 ton, katanya.
Untuk tahun 2010, dari luas panen 23.390 hektare, produksi yang didapat mencapai 131.033 ton, tahun 2011 dari luas panen sekitar 19.936 hektare, maka produksinya mencapai 101.047 ton.
Sementara untuk tahun 2012 yang lalu, dari luas panenan 19.404 hektare, dengan produktifitas 66,76 kwintal per hektare, maka produksinya mencapai 12.545 ton, katanya.
Basrah juga menjelaskan bahwa untuk tahun 2013 ini, instansinya mencanangkan untuk penanaman jagung ini 26.290 hektare.
Dengan rencana panen seluas 28.573 hektare, dengan produktifitas 64,63 kwintal per hektare maka ditaksir produksi yang akan diperoleh sekitar 184.666 ton, ungkapnya.
Ini sangat menjanjikan, bagi ketahanan pangan di bumi Langkat, demikian juga dengan rencana pertanaman komoditi lainnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi menjelaskan bahwa untuk pertanaman lainnya ada peningkatan luas pertanaman di tahun 2013 ini.
Semisal ubi kayu seluas 907 hektare, ubi jalar seluas 653 hektare, cabai seluas 644 hektare, kacang panjang seluas 700 hektare.
Untuk komoditi terong juga ada peningkatan menjadi 276 hektare, kembang kol seluas 21 hektare, sawi seluas 109 hektare, tomat seluas 15 hektare, ketimun seluas 379 hektare, kangkung seluas 41 hektare, bayam seluas 125 hektare dan semangka seluas 624 hektare, katanya. ***3***
Biqwanto
(T.KR-IFZ/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Karena harga jual jagung stabil, petani banyak yang menanam jagung," kata kepala Dinas Pertanian Langkat Basrah Daulay di Stabat, Jum'at.
Karena tingginya harga jual jagung antara Rp 2.350 - Rp 2.900, minat petani bertanam jagung jadi tinggi, katanya.
Terbukti produktifitas dari tahun ke tahun terus semakin meningkat, seperti tahun 2008, panen 20.663 hektare, produksinya mencapai 116.354 ton.
Demikian juga dengan panen tahun 2009 seluas 22.363 hektare, produksinya naik menjadi 125.025 ton, katanya.
Untuk tahun 2010, dari luas panen 23.390 hektare, produksi yang didapat mencapai 131.033 ton, tahun 2011 dari luas panen sekitar 19.936 hektare, maka produksinya mencapai 101.047 ton.
Sementara untuk tahun 2012 yang lalu, dari luas panenan 19.404 hektare, dengan produktifitas 66,76 kwintal per hektare, maka produksinya mencapai 12.545 ton, katanya.
Basrah juga menjelaskan bahwa untuk tahun 2013 ini, instansinya mencanangkan untuk penanaman jagung ini 26.290 hektare.
Dengan rencana panen seluas 28.573 hektare, dengan produktifitas 64,63 kwintal per hektare maka ditaksir produksi yang akan diperoleh sekitar 184.666 ton, ungkapnya.
Ini sangat menjanjikan, bagi ketahanan pangan di bumi Langkat, demikian juga dengan rencana pertanaman komoditi lainnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi menjelaskan bahwa untuk pertanaman lainnya ada peningkatan luas pertanaman di tahun 2013 ini.
Semisal ubi kayu seluas 907 hektare, ubi jalar seluas 653 hektare, cabai seluas 644 hektare, kacang panjang seluas 700 hektare.
Untuk komoditi terong juga ada peningkatan menjadi 276 hektare, kembang kol seluas 21 hektare, sawi seluas 109 hektare, tomat seluas 15 hektare, ketimun seluas 379 hektare, kangkung seluas 41 hektare, bayam seluas 125 hektare dan semangka seluas 624 hektare, katanya. ***3***
Biqwanto
(T.KR-IFZ/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013