Malang, 5/5 (Antara) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan Indonesia harus jadi pemenang dalam persaingan global degan memaksimal seluruh kekuatan yang dimiliki bangsa ini.

"Siap tidak siap Indonesia harus menjadi pemenang dalam persaingan global dengan memaksinalkan sumber daya yang ada, baik SDM, SDA maupun letak geografis. Apalagi Indonesia merupakan negara demokratis terbesar ketiga di dunia," tegas Hatta Rajasa dalam kuliah tamunya di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu.

Indonesia, lanjutnya, saat ini sudah menduduki peringkat 16 besar dunia. Dan, visi Indonesia pada tahun 2025 sasarannya adalah menjadi negara yang berpendapatan tinggi dengan pencapaian angka tahun 2014 PBD 12 triliun.

Untuk mencapai itu semua, menurut Hatta, kuncinya adalah semangat bisnis yang tidak biasa (luar biasa), mendorong dan melakukan transformasi dengan cepat dan dan mengintegrasikan pendekatan regional maupun nasional.

Ketua DPP PAN itu mengatakan ada tiga pilar strategi yang harus dilakukan, yakni pertama pengembangan koridor ekonomi. Kedua, penguatan konektivitas nasional dan ketiga, mempercepat kemampuan SDM serta Iptek nasional dengan tujuan agar negara yang lebih maju.

Menurut dia, inovasi akan tumbuh karena adanya aktivitas ekonomi yang ditunjang oleh infrastruktur yang kuat.

Ia berharap jika saat ini Indonesia berada di peringkat ke-16 besar perekonomian dunia dan tahun 2030 harus mampu menembus peringkat ketujuh besar dunia, meski saat ini masih ada sejumlah tantangan yang harus segera dituntaskan.

Tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah pengembangan SDM, rendahnya kualitas, komposisi lulusan perguruan tinggi yang tidak ideal.

Rasio jumlah S3 per satu juta penduduk di Indonesia masih 98 orang dan hal tersebut masih tertinggal dengan negara tetangga lainnya.

Selain itu, katanya, dalam perubahan global yang cepat dibutuhkan bangsa yang unggul, memiliki kemampuan dan daya saing yang kuat. Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)tahun 2015.

Indonesia dan Asean akan menjadi pasar tunggal dan basis produksi regional. "Apakah bangsa Indonesia akan menjadi pasar produksi atau hanya sebagai pasar potensial semata," kata Hatta.(E009)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013