Medan, 22/4 (Antara) - PT Pertamina menjamin stok elpiji 12 kilogram di Sumatera Utara cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 6-9 hari ke depan meski harga jual belum naik.

"Stok 6-9 hari ke depan itu sebanyak 1.080 ton-1.620 ton karena kebutuhan Sumut sekitar 180 ton per hari," kata Asisten Costumer Relation Fuel Retail Marketing Region I PT Pertamina (Persero) Sumbagut Sonny Mirath di Medan, Senin.

Dia mengakui, sesuai keputusan pemerintah harga jual belum naik, di mana untuk Sumut masih Rp5.850 per kg sesuai ketetapan 2009.

"Tidak ada masalah dalam stok, meski harga belum naik.Pasokan elpji 12 kg dari Pertamina ke distributor juga lancar seperti biasa,"katanya.

Berdasarkan pengamatan, kata dia, permintaan juga masih stabil dan diharapkan tidak ada masalah di lapangan, apalagi harga jual belum naik.

Sonny berharap, pedagang tidak nakal dengan menaikkan harga seperti saat menjelang rencana kenaikan elpiji itu, walau akhirnya belum terlaksana hingga akhir April ini.

Pedagang elpiji di kawasan Marendal, Medan, Aji, mengakui, pasokan cukup lancar dna tidak naik.

"Makanya, harga jual pedagang dengan sistim antar ke rumah masih tetap Rp78.000,00 per tabung."katanya.

Dia mengakui, saat pertama diberitakannya rencana kenaikan elpiji 12 kg itu Maret, pedagang memang langsung menaikkan harga jual menjadi sekitar Rp80.000,00 hingga Rp82.000,00 per tabung.

"Dinaikkannya harga, bukan karena pedagang memanfaatkan situasi, tetapi untuk mempersiapkan pembelian dengan harga baru atau lebih mahal,"katanya.

Langkah menaikkan harga jual juga karena ketika itu pedagang juga saling berebut mendapatkan elpji dari distributor.

Anggota DD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, menilai, langkah pemerintah yang memutuskan belum mengizinkan kenaikan harga jual gas elpiji 12 kg seperti yang direncanakan pada akhir bulan ini, cukup tepat.

"Masalahnya, saat ini masyarakat sudah banyak terbebani dengan kenaikan harga berbagai barang termasuk tarif dasar listrik. Kenaikan harga elpiji bisa menjadi beban semakin berat," katanya.

Menurut Parlindungan, kenaikan elpiji 12 kg itu juga rentan memicu naiknya harga elpiji 3 kg di pasar.

"Bukan hanya naik, tetapi juga dikhawatirkan elpiji 3 kg yang digunakan masyarakat menegah ke bawah yang juga merupakan program konversi minyak tanah oleh pemerintah tersebut menghilang,"katanya.

Dia menegaskan, Pertamina perlu mengambil saat tepat untuk menaikkan harga yang juga harus dikuti dengan sikap transparan memaparkan biaya produksi sehingga kalaupun harga naik, semua kalangan bisa memahami.***3***
yuliastuti
(T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013