Medan, 18/4 (Antara) - Dinas Kesehatan Sumatera Utara meminta seluruh jajaran kesehatan di kabupaten/kota termasuk rumah sakit meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran virus flu burung H7N9.
Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara Sukarni di Medan, Kamis, mengatakan Dirjen P2PL telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan kasus flu burung H7N9 sejak 4 April 2013.
Kemudian, surat imbauan yang kedua juga dikeluarkan 8 April 20134 yang menyebutkan telah terjangkit penyakit Influenza tipe A (H7N9) pada manusia di China dan sampai saat ini telah terkonfirmasi laboratorium 18 orang positif tertular virus tersebut.
"Sudah enam orang yang meninggal akibat virus tersebut di China. Untuk itu kita tentunya juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap virus yang sama," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya juga telah mengirimkan surat edaran ke seluruh jajaran kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit di provinsi itu untuk menindaklanjuti surat kesiapsiagaan penyakit Influenza (H7N9).
"Dalam surat edaran Kemenkes itu juga ditekankan bahwa semua pasien Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang dirawat di rumah sakit dan mempunyai riwayat kunjungan ke provinsi terjangkit di China, harus diberikan perhatian khusus, dan bila tidak jelas penyebabnya agar dapat dilakukan pemeriksaan ke arah influenza," katanya.
Langkah antisipasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan, sambung dia, yakni dengan melakukan pengamatan ketat dan respon dini terhadap kasus Influenza Like Illness (ILI) dan SARI yang mungkin ditemukan di masyarakat khususnya pada kasus mengelompok (cluster).
Pengamatan juga dilakukan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya serta pelabuhan laut dan udara sebagai pintu masuk ke Indonesia.
"Kemudian, mencermati setiap kematian unggas mendadak di wilayah masing-masing terutama yang terjadi secara massal. Melakukan surveilans secara intensif pada manusia dan sekitarnya, untuk deteksi dini munculnya kasus suspek flu burung," katanya.
Selanjutnya, dengan melakukan pengambilan dan pengiriman spesimen setiap kasus flu burung yang ditemukan, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas untuk segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala seperti diatas.
"Kasusnya memang belum ada di Sumut dan untuk rumah sakit rujukannya yaitu Rumah Sakit Adam Malik Medan," katanya.***4***
yuliastuti
(T.KR-JRD/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 18-04-2013 19:54:42
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara Sukarni di Medan, Kamis, mengatakan Dirjen P2PL telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan kasus flu burung H7N9 sejak 4 April 2013.
Kemudian, surat imbauan yang kedua juga dikeluarkan 8 April 20134 yang menyebutkan telah terjangkit penyakit Influenza tipe A (H7N9) pada manusia di China dan sampai saat ini telah terkonfirmasi laboratorium 18 orang positif tertular virus tersebut.
"Sudah enam orang yang meninggal akibat virus tersebut di China. Untuk itu kita tentunya juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap virus yang sama," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya juga telah mengirimkan surat edaran ke seluruh jajaran kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit di provinsi itu untuk menindaklanjuti surat kesiapsiagaan penyakit Influenza (H7N9).
"Dalam surat edaran Kemenkes itu juga ditekankan bahwa semua pasien Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang dirawat di rumah sakit dan mempunyai riwayat kunjungan ke provinsi terjangkit di China, harus diberikan perhatian khusus, dan bila tidak jelas penyebabnya agar dapat dilakukan pemeriksaan ke arah influenza," katanya.
Langkah antisipasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan, sambung dia, yakni dengan melakukan pengamatan ketat dan respon dini terhadap kasus Influenza Like Illness (ILI) dan SARI yang mungkin ditemukan di masyarakat khususnya pada kasus mengelompok (cluster).
Pengamatan juga dilakukan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya serta pelabuhan laut dan udara sebagai pintu masuk ke Indonesia.
"Kemudian, mencermati setiap kematian unggas mendadak di wilayah masing-masing terutama yang terjadi secara massal. Melakukan surveilans secara intensif pada manusia dan sekitarnya, untuk deteksi dini munculnya kasus suspek flu burung," katanya.
Selanjutnya, dengan melakukan pengambilan dan pengiriman spesimen setiap kasus flu burung yang ditemukan, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas untuk segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala seperti diatas.
"Kasusnya memang belum ada di Sumut dan untuk rumah sakit rujukannya yaitu Rumah Sakit Adam Malik Medan," katanya.***4***
yuliastuti
(T.KR-JRD/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 18-04-2013 19:54:42
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013