Medan, 11/4 (Antara) - Jalan Meriam Ginting yang berada di Kota Kabanjahe, Provinsi Sumatera Utara, terus dibiarkan bertahun-tahun mengalami rusak parah dan tidak pernah diperbaiki pemerintah.
Salah seorang warga Kabanjahe, Jhonson Tarigan (52) ketika dihubungi Antara dari Medan, Kamis, mengatakan memang selama ini jalan tersebut telah hancur dan tidak pernah disentuh pemerintah.
Bahkan, menurut dia, sampai saat Pemkab Karo juga tidak mengetahui apakah Jalan Meriam Ginting itu milik kabupaten, provinsi atau negara.
"Namun, hingga saat ini belum ada yang tahu siapa pengelolanya, sehingga terus dibiarkan begitu saja dan tidak ada mau membangun infrastruktur tersebut," ucap dia.
Jhonson mengatakan, Jalan Meriam Ginting tidak diketahui siapa penanggungjawabnya atau dianggap "tidak bertuan".Padahal jalan tersebut selama ini cukup strategis, karena setiap saat dilalui truk mengangkut berton-ton hasil pertanian dan perkebunan milik warga Karo.
"Hasil yang dibawa itu, berupa kol, wortel, kentang, jeruk manis dan lainnya tujuan ke Medan," ujarnya.
Lebih lanjut Jhonson mengatakan, disebut-sebut bahwa jalan yang dipermasalahkan itu berada di bawah pengendalian negara, dan bukan ranah provinsi atau kabupaten.
"Tapi disayangkan, sampai saat ini jalan yang kelihatan seperti kubangan kerbau itu, tidak ada yang memperhatikan dan lepas dari tanggung jawab.Kalau begini terus bagaimana pembangunan jalan bisa bagus, dan yang menderita adalah rakyat," katanya.
Dia juga menjelaskan, risiko jalan yang mengalami kerusakan itu bisa membahayakan bagi keselamatan pengguna, baik kenderaan umum maupun pribadi, serta sepeda motor yang melintas di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, dia berharap pada Pemerintah Pusat harus lebih peduli terhadap kerusakan jalan di kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Ditanya jalan yang rusak parah disepanjang Jalan Meriam Ginting, Jhonson mengatakan, berada di tiga lokasi, yakni dekat Masjid Agung, depan Kantor Telkom Kabanjahe, dan Simpang Tiga yang menghubungkan Jalan Jamin Ginting ke Jalan Siantar Kabanjahe.
"Jalan negara tersebut benar-benar memprihatinkan dan sulit dilalui masyarakat dan harus secepatnya diperbaiki pemerintah pusat," kata Jhonson.***4*** (M034/C/N001)
(T.M034/C/N. Sunarto/N. Sunarto) 11-04-2013 18:57:07
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Salah seorang warga Kabanjahe, Jhonson Tarigan (52) ketika dihubungi Antara dari Medan, Kamis, mengatakan memang selama ini jalan tersebut telah hancur dan tidak pernah disentuh pemerintah.
Bahkan, menurut dia, sampai saat Pemkab Karo juga tidak mengetahui apakah Jalan Meriam Ginting itu milik kabupaten, provinsi atau negara.
"Namun, hingga saat ini belum ada yang tahu siapa pengelolanya, sehingga terus dibiarkan begitu saja dan tidak ada mau membangun infrastruktur tersebut," ucap dia.
Jhonson mengatakan, Jalan Meriam Ginting tidak diketahui siapa penanggungjawabnya atau dianggap "tidak bertuan".Padahal jalan tersebut selama ini cukup strategis, karena setiap saat dilalui truk mengangkut berton-ton hasil pertanian dan perkebunan milik warga Karo.
"Hasil yang dibawa itu, berupa kol, wortel, kentang, jeruk manis dan lainnya tujuan ke Medan," ujarnya.
Lebih lanjut Jhonson mengatakan, disebut-sebut bahwa jalan yang dipermasalahkan itu berada di bawah pengendalian negara, dan bukan ranah provinsi atau kabupaten.
"Tapi disayangkan, sampai saat ini jalan yang kelihatan seperti kubangan kerbau itu, tidak ada yang memperhatikan dan lepas dari tanggung jawab.Kalau begini terus bagaimana pembangunan jalan bisa bagus, dan yang menderita adalah rakyat," katanya.
Dia juga menjelaskan, risiko jalan yang mengalami kerusakan itu bisa membahayakan bagi keselamatan pengguna, baik kenderaan umum maupun pribadi, serta sepeda motor yang melintas di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, dia berharap pada Pemerintah Pusat harus lebih peduli terhadap kerusakan jalan di kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Ditanya jalan yang rusak parah disepanjang Jalan Meriam Ginting, Jhonson mengatakan, berada di tiga lokasi, yakni dekat Masjid Agung, depan Kantor Telkom Kabanjahe, dan Simpang Tiga yang menghubungkan Jalan Jamin Ginting ke Jalan Siantar Kabanjahe.
"Jalan negara tersebut benar-benar memprihatinkan dan sulit dilalui masyarakat dan harus secepatnya diperbaiki pemerintah pusat," kata Jhonson.***4*** (M034/C/N001)
(T.M034/C/N. Sunarto/N. Sunarto) 11-04-2013 18:57:07
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013