“Kalau kamu itu fundingnya sendiri, jangan cari bisnis model yang aneh-aneh. Yang simple-simple saja, yang langsung make money. Tapi dengan catatan, sesuatu yang simple pasti orang lain bisa copy. Jadi ada balancing act ini nih yang harus diperhatikan,” terangnya.
Tak hanya itu, Willson juga mengatakan bahwa pemula bisnis harus mengetahui bahwa terdapat dua hal yang umumnya dapat mengakibatkan kehancuran bagi sebuah startup. Oleh sebab itu, Willson pun mengatakan agar para generasi muda yang ingin mendirikan startup berhati-hati dengan hal ini.
“Biasanya startup itu mereka harus fokus. Startup itu biasanya gagal karena dua hal, kalau yang defunding oleh VC ya. Yang pertama yang sering itu foundernya berantem. Kedua, mereka terlalu mengerjakan banyak hal. ‘Gue bisa gini nih’ dan sebagainya’,” papar Willson.
“Apakah dia bisa segalanya dia akan mendapat funding yang lebih besar? Belum tentu. Semua itu butuh proses,” tambahnya.
Dari sisi East Ventures sendiri, Willson menjelaskan bahwa ada kriteria yang pihaknya miliki ketika ingin berinvestasi. Poin utama yang menjadi penilaian bagi pihaknya adalah karakter dari founder bisnis tersebut.
“Yang jelas itu kita lihat, founders tersebut punya kualitas sebagai founders atau nggak. Itu susah sekali ya. Kamu harus bisa bayangkan, dia pada saat company-nya gede, dia bisa jadi CEO yang gede nggak sih? Karakternya bisa berkembang nggak? Jadi itu jauh lebih penting,” tandas dia.
“Kita maunya invest ke founder yang baik. Founder yang baik akan solved problem yang besar di kategori besar. Nah itulah yang akan menjadi tren yang baru,” kata Willson mengakhiri penjelasannya.
Tips bagi generasi muda yang ingin memulai bisnis rintisan
Selasa, 9 Mei 2023 16:23 WIB 1248