Jakarta (ANTARA) - Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzah mengatakan hingga hari kelima pascagempa bumi magnitudo 6,2 yang menguncang Sulawesi Barat total 90 orang diketahui meninggal dunia.
"Kami akan terus berupaya melakukan pencarian. Untuk pencarian besok kami hanya melakukan monitoring dan mobile di wilayah yang dianggap belum maksimal," kata dia saat konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Selasa (19/1).
Selain itu, hingga kini dilaporkan sebanyak tiga warga setempat juga belum berhasil ditemukan yang diduga tertimbun bangunan atau material longsor.
Baca juga: Sejumlah korban terjebak di reruntuhan Gedung Kantor Gubernur Sulbar
Ia mengatakan hingga Selasa (19/1), Basarnas telah melakukan pencarian korban di 20 sektor yang tersebar di empat kelurahan. Empat kelurahan tersebut. yakni Binanga, Rimuku, Karema dan Kelurahan Simboro.
Dari empat kelurahan tersebut, Basarnas membagi 20 sektor dan 12 titik prioritas pencarian. Khusus pasa Selasa (19/1) ini instansi itu menurunkan tujuh tim dengan dua tim di antaranya digeser ke Kabupaten Majene.
"Tim di Majene ini untuk mencari tiga orang yang hilang diduga tertimbun longsor di daerah Malunda," kata Didi.
Hingga pukul 16.00 waktu setempat, tim belum berhasil menemukan tiga orang yang hilang tersebut.
Pada kesempatan itu, Didi mengatakan 20 sektor dan 12 titik prioritas tersebut berkemungkinan besar sudah tidak ada korban yang masih tertimbun bangunan.