Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mempercepat dan meningkatkan penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) tahap III untuk mencapai target realisasi 100 persen pada Oktober 2020.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin menyampaikan untuk terus mempercepat dan meningkatkan penyaluran BSB agar dapat terealisasi 100 persen pada bulan Oktober.
Guna memastikan hal tersebut Edi mengecek Gudang Bulog Gedebage Bandung melihat langsung stok BSB aman dan dapat segera tersalurkan pada tahap III kepada KPM PKH di Wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Sumut di posisi ke-6 terbesar dalam jumlah kasus positif COVID-19
Penyaluran Bansos beras di wilayah Jawa Barat telah terealisasi 70 persen untuk alokasi Agustus sampai Oktober. Penyaluran dilakukan oleh transporter PT Bhanda Ghara Reksa bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pendamping PKH dan aparat setempat dalam proses penyaluran kepada KPM PKH.
Koordinator Kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH) Bandung, Nandang menjelaskan bahwa penyaluran BSB di lapangan berjalan lancar dan masyarakat yang mendapatkan bantuan sangat senang juga bersyukur saat menerima BSB.
"Untuk di kabupaten Bandung jumlah KPM PKH 124.215 keluarga," ucap Nandang.
Di akhir kunjungan, Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto berdiskusi langsung di Kantor Bulog Cimapokolan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran BSB, mulai dari Perum Bulog sebagai penyedia Beras, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) sebagai Transporter, Dinas Sosial Kabupaten/kota dan para pendamping PKH.
"Saya kira penyaluran seluruh Indonesia sudah bagus, Bulog pun sudah berpengalaman, kita mencatat ada sentuhan berbeda untuk BSB jika dibandingkan dengan pemberian bantuan tunai. Semua bersyukur dan senang terutama para penerima bantuan. Mudah-mudahan minggu depan bisa mencapai 80 persen untuk wilayah Jawa Barat," ujar Edi Suharto.