Jakarta (ANTARA) - Negara-negara di dunia akan menggelontorkan 4 miliar dolar AS untuk mempercepat penemuan dan pengembangan antivirus serta vaksin COVID-19.
"Para pemimpin G20 bersama-sama berkeinginan menemukan vaksin COVID-19 dan akan berkolaborasi WHO dengan GAVI dan semua negara," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo yang mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor. KTT yang dimulai pukul 15.00 waktu Arab Saudi atau pukul 19.00 WIB tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: Mundur setahun, IOC tetap pakai nama Olimpiade 2020 Tokyo
"Kemarin dari pertemuan menteri-menteri keuangan disebutkan akan ada alokasi 4 miliar dolar AS yang dimobilisasi negara-negara dunia terutama G20 untuk mengakselerasi riset dan menemukan antivirus atau vaksin COVID-19. ini sedang dibahas di level menteri keuangan G20," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Mesir laporkan 39 kasus baru Corona dengan 3 kematian
GAVI atau Global Alliance for Vaccines and Immunization adalah suatu kemitraan kesehatan global yang terdiri atas aktor negara dan swasta yang berkomitmen untuk meningkatkan akses imunisasi bagi negara-negara miskin.
"Jadi sudah ada upaya bersama dari leaders WHO dan GAVI untuk memobilisasi resources yang dimiliki untuk mempercepat eksperimen menemukan vaksin," ungkap Sri Mulyani.
KTT Luar Biasa G20 ini digagas Arab Saudi selaku ketua G20 tahun ini. Ada
20 negara anggota G20, 7 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 2 organisasi regional mengikuti KTT Luar Biasa G20 ini.
Presiden Jokowi dalam KTT virtual tersebut mengajak para pemimpin negara G20 untuk bersama-sama memenangkan dua peperangan yaitu melawan COVID-19 dan melawan pelemahan ekonomi dunia.
Para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang mengikuti KTT Luar Biasa G20 ini adalah Presiden Joko Widodo, Presiden Argentina Alberto Fernández, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Lalu Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri India Narendra Modi, PM Italia Giuseppe Conte, PM Jepang Shinz Abe, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador, Presiden Rusia Vladimir Putin, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan, PM Inggris Boris Johnson, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Uni Eropa Charles Michel.
Hingga Kamis ini, jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 893 kasus dengan 35 orang dinyatakan sembuh dan 78 orang meninggal dunia.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 27 provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta (515), Jawa Barat (78), Banten (67), Jawa Timur (59), Jawa Tengah (40), Sulawesi Selatan (27), Yogyakarta (16), Kalimantan Timur (11), Bali (9), Sumatera Utara (8), Papua (7), Kalimantan Tengah (6), Kepulauan Riau (5), Sumatera Barat (3), Lampung (3).
Selanjutnya Kalimantan Barat (3), Sulawesi Tenggara (3), Riau (2), Nusa Tenggara Barat (2), Sulawesi Utara (2), Aceh (1), Jambi (1), Sumatera Selatan (1), Kalimantan Selatan (1), Sulawesi Tengah (1), Maluku (1), Maluku Utara (1)
Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Kamis siang terkonfirmasi di dunia 491.254 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 22.165 kematian dan 118.060 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 81.285 kasus, di Italia 74.386 kasus, di Amerika Serikat 68.814 kasus, di Spanyol 56.188 kasus, di Jerman 40.421 kasus.
Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Italia yaitu sebanyak 7.503 orang, disusul Spanyol 4.089 orang, China 3.287 kematian, Iran sebanyak 2.234 orang dan Prancis 1.331 orang. Saat ini sudah ada sekitar 186 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.*
Dunia akan gelontorkan 4 miliar dolar AS untuk hasilkan vaksin COVID-19
Jumat, 27 Maret 2020 8:48 WIB 1069