Gunungsitoli (ANTARA) - Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Gunungsitoli, Sumatera Utara, Anaria Mendrofa (16) mengaku terpaksa meminta sumbangan agar dapat membayar uang komite yang dibebankan sekolah.
"Saya minta sumbangan agar bisa mengambil rapor saya yang ditahan pihak sekolah karena belum bayar uang komite," kata Anaria Mendrofa di Gunungsitoli, Jumat.
Menurut dia, uang komite yang belum dibayar kepada bendahara jumlahnya adalah sebesar Rp360 ribu.
Dia memberitahu, dirinya tidak sanggup membayar uang komite karena orang tuanya tidak punya uang dan hanya bekerja sebagai petani.
Anaria berharap dia bisa dibantu agar bisa bayar uang komite dan mengambil rapornya yang hingga saat ini belum diserahkan pihak sekolah
"Bagi kami anak petani uang komite sangat memberatkan, kami berharap pemerintah menghapus peraturan terkait pemungutan uang komite," harapnya.
Kepala SMK Negeri 2 Gunungsitoli Tedeus Ndruru membantah jika pihak sekolah menahan rapor siswa karena belum bayar uang komite.
Dia menerangkan, rapor Anaria Mendrofa belum diserahkan karena saat penyerahan rapor Anaria Mendrofa tidak hadir ke sekolah.
"Karena dia belum hadir saat pembagian rapor, maka rapornya dibawa wali kelas ke rumah, dan bukan tidak diserahkan. Saat Anaria Mendrofa datang ke sekolah untuk mengambil rapor, tidak bisa diserahkan wali kelas karena tertinggal di rumah," jelasnya.
Pelajar di Gunungsitoli ini minta sumbangan untuk membayar uang komite
Jumat, 26 Juli 2019 23:22 WIB 11202