Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak 3,57 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), sebagian besar karena keputusan Federal Reserve (Fed) mempertahankan kisaran target suku bunga acuan tak berubah yang dibuat hari sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 48,1 dolar AS atau 3,57 persen, menjadi ditutup pada 1.396,9 dolar AS per ounce. Ini merupakan tingkat tertinggi sejak September 2013.
The Fed mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah dalam pernyataannya. Namun, para pejabat juga mengatakan bahwa selama enam minggu terakhir "ketidakpastian" telah meningkat tentang prospek dan mereka bergeser dari sikap "sabar" sebelumnya.
Emas mulai bergerak lebih tinggi dalam perdagangan elektronik pada Rabu (19/6/2019) setelah pernyataan kebijakan moneter The Fed yang mengikuti penyelesaian kontrak berjangka emas.
Kenaikan emas berjangka juga ditopang oleh pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya, turun 0,49 persen menjadi 95,65 pada pukul 17.30 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 53,4 sen atau 3,57 persen, menjadi menetap di 15,492 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 0,2 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 805,6 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar AS melemah setelah Fed isyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga
Emas berjangka melonjak 3,57 persen setelah keputusan Fed tahan suku bunga
Jumat, 21 Juni 2019 8:32 WIB 830