Medan (Antaranews Sumut) - Danau Toba punya kekayaan alam yang sangat memukau. Pemerintah pun mencanangkannya dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Begitu banyak narasi yang masih belum di gali dari sana. Ada tujuh kabupaten yang mengelilingi danau terbesar di Asia Tenggara itu. Masing-masing kebudayaan punya narasi yang bisa menjadi potensi pariwisata. Target satu juta wisatawan yang ditetapkan pemerintah, bisa terwujud jika narasi itu ditulis kembali.
Forum Jurnalis Pariwisata (FORLISPAR) Danau Toba akan menggas narasi itu kembali. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan seminar bertajuk "Menggali Narasi Toba" yang dihelat di Kota Medan, Kamis (13/12) siang.
Ketua Panitia Seminar Wahyudi Aulia Siregar mengatakan, jika narasi Toba itu dikemas kembali, maka akan memudahkan pembangunan pariwisata.
"Kita tahu lokasi-lokasi wisata alam yang menjadi andalan Danau Toba mulai direvitalisasi. Upaya menghadirkan program-program wisata sebagai destinasi baru juga terus digiatkan. Kendati demikian, upaya merevitalisasi destinasi wisata secara fisik itu belum linier dengan pengembangan destinasi kebudayaan, yang sesungguhnya juga memiliki nilai pariwisata tinggi," ujar Wahyudi dalam sambutannya.
Seminar kali menghadirkan para pakar. Antara lain, Antropolog Universitas Sumatera Utara (USU) Fikarwin Zuska, Pakar Etnomusikologi USU Irwansyah Harahap dan Praktisi Media Besihar Lubis..
Ketua FORLISPAR Danau Toba Prayugo Utomo mengatakan, peran jurnalis juga begitu penting dalam pengumpulan narasi. Sebagai jurnalis yang beraktifitas di Sumatera Utara, FORLIPAR juga punya tanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan Danau Toba.
"Forlispar Danau Toba perlu terlibat untuk kembali menggali narasi-narasi kebudayaan di Toba untuk kembali dikemas dan disampaikan kepada masyarakat dunia. Upaya pelibatan itu ingin kami wujudkan dalam pelaksanaan sebuah seminar yang diberi tajuk Menggali Narasi Toba," terangnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menuturkan banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, salah satunya dengan menampilkan atraksi budaya dan pemandangan dari danau vulkanik tersebut.
"Selama ini alasan terkuat ke Danau Toba karena alama dan budaya perlu kita populerkan narasinya. Budaya ini banyak turunan bukan hanya Sigale-gale, tapi ada wisata kuburan di Tomok. Ada tempat lain bagus, banyak tempat bagus. Kita selalu mencoba menceritakan Danau Toba," ungkapnya.
Saat ini aspek pembangunan keparisiwataan itu mulai berjalan. Misalnya untuk aksesibilitas, kualitas bandara serta jalan-jalan di sekitar kawasan Danau Toba sudah ditingkatkan.
Pemerintah bahkan telah menghadirkan penerbangan internasional langsung dari Jakarta dan sejumlah negara tetangga, langsung ke tepi Danau Toba.
"Akses akan ditingkatkan. Banyak kapal baru yang akan masuk. Nanti juga ada shuttle bus seperti Damri. Kita ingin membangun nuansa yang kental. Pengembangan SDM juga perlu ditingkatkan. Banyak yang harus kita lakukan. Promosi juga perlu dilakukan untuk peningkatan kunjungan karena kita ingin perekonomian tumbuh di Danau Toba," pungkasnya.
Narasi Toba perlu digali lagi
Kamis, 13 Desember 2018 15:46 WIB 1022