Medan, 8/6 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo mengingatkan warga, yang keluar rumah, agar selalu menggunakan masker pengaman menyusul peningkatan erupsi Gunung Sinabung beberapa hari ini.
"Masker pengaman itu dapat digunakan untuk mengantisipasi debu vulkanik yang berterbangan akibat erupsi gunung berapi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan saat dihubungi dari Medan, Senin.
Dengan menggunakan masker penutup mulut tersebut, menurut dia, dapat menjaga kesehatan bagi warga yang ada urusan di luar rumah, sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit.
"Debu vulkanik yang berterbangan cukup tebal itu dapat menimbulkan batuk-batuk, iritasi mata, dan gatal-gatal pada kulit, karena mengandung zat belerang," ujar Jhonson.
Dia mengatakan, selain penduduk yang berada di radius tujuh kilometer dari kawah Gunung Sinabung, penggunaan masker pengaman tersebut juga berlaku bagi pengendara sepeda motor.
Pemakaian masker pengaman itu juga dianjurkan Pemerintah Kabupaten Karo maupun Dinas Kesehatan di daerah setempat.
"Ini seluruhnya adalah untuk kepentingan kesehatan masyarakat di Karo, maupun warga pendatang yang sedang berada di daerah sedang dilanda erupsi Gunung Sinabung," katanya.
Jhonson menjelaskan, hingga Senin, jumlah warga yang telah diungsikan dari Desa Pancur dan Desa Pintu Besi, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo tercatat sebanyak 2.753 orang ke lokasi penampungan di Kota Kabanjahe.
Evakuasi terhadap ribuan penduduk itu, karena tempat tinggal mereka berada di zona merah, sangat berbahaya, dan dekat dengan Gunung Sinabung yang selalu memuntahkan berupa material, serta debu vulkanik.
"Seluruh warga yang dipindahkan itu ditempatkan ke lokasi aman di Gereja Katolik, Kantor KNPI, GBKP Simpang Empat dan Desa Simpang Enam Kabanjahe," kata mantan Humas Pemkab Karo.
Sebelumnya, Badan Geologi menaikkan status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, dari Level III "Siaga" menjadi Level IV "Awas", karena mengalami peningkatan aktivitas yang tajam dalam dua hari terakhir.
Volume kubah lava Gunung Sinabung meningkat menjadi lebih dari tiga juta meter kubik dan dalam kondisi labil.
Kondisi itu menyebabkan Gunung Sinabung berpotensi mengeluarkan guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke arah selatan dan tenggara dengan jangkauan diperkirakan sejauh tujuh kilometer.
Dengan peningkatan status itu, direkomendasikan agar masyarakat yang bermukim dalam radius tujuh kilometer arah selatan dan tenggara Gunung Sinabung segera diungsikan ke tempat yang aman.
Tujuh desa dan satu dusun direkomendasikan untuk direlokasi yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kuta Tengah, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Dusun Sibintun.
Menurut catatan, Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15 September 2013. Status Awas pernah diberlakukan selama pada 23 November 2013 hingga 8 April 2014.***4***
(T.M034/B/K. Dewanto/K. Dewanto)
BPBD Karo Minta Warga Gunakan Masker
Senin, 8 Juni 2015 17:52 WIB 2270