Kabanjahe, Sumut, 10/6 (Antara) - Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang menempati area GBKP Kabanjahe Kota, Kabupaten Karo, Selasa.
Didampingi tim pemenangan tingkat nasional dan Sumut, capres yang sering dipanggil Jokowi tersebut disambut ribuan pengungsi disertai nyanyian lagu etnis Karo.
Diselingi teriakan "Hidup Jokowi" dan "Jokowi Presiden Kami", capres yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu disematkan "wisgara" atau selendang khas Karo di lehernya.
Ketika berdialog dengan pengungsi, Jokowi sempat mengeluarkan candaan yang membuat ribuan pengungsi di GBKP Kabanjahe Kota tertawa dan bertepuk tangan.
Candaan itu diawali dengan informasi kedatangannya ke Medan yang tiba sekitar pukul 03.00 WIB dinihari dan telah keluar dari penginapan sekitar pukul 06.00 WIB.
"Memang muka saya muka belum tidur. Tapi masih segar kan?," katanya.
Jokowi mengaku telah lama memiliki keinginan untuk berkunjung ke Karo setelah mengetahui adanya erupsi Gunung Sinabung yang menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi.
Namun, disebabkan keterbatasan yang dimilikinya, terutama sebagai seorang gubernur di Jakarta, Jokowi tidak dapat merealisasikan keinginannya untuk berkunjung ke Karo.
"Kalau ke sini, nanti ada yang ngomong Jokowi pencitraan. Kan jadi repot," katanya.
Sebagai capres, Jokowi ingin mengetahui harapan masyarakat Karo untuk menyelesaikan masalah pengungsian yang belum diketahui batas waktunya tersebut.
Apalagi, jumlah warga yang mengungsi tidak sedikit sehingga diperlukan solusi tepat dan cerdas agar tidak menjadi masalah sosial di kemudian hari.
Untuk mengetahui solusi itu, pihaknya ingin mendengar langsung harapan masyarakat.
"Saya datang kesini bukan mau ngomong banyak, tetapi ingin mendengarkan banyak-banyak," katanya.
Koordinator pengungsi di GBKP Kabanjahe Kota Pendeta Agustinus Purba mengatakan sekitar 15.800 warga masih mengungsi di tempat itu, sejak sekitar sembilan bulan lalu.
Selain masalah makanan, pihaknya juga membutuhkan perhatian dan mencari orang tua asuh bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan.
"Sekarang ada 83 anak pengungsi yang dibimbing masuk perguruan tinggi. Tolonglah kami Pak agar anak pengungsi Sinabung bisa menjadi pemimpin masa depan," katanya.
Menanggapi harapan itu, Jokowi menyatakan apresiasi atas kepedulian masyarakat Karo terhadap pendidikan yang memiliki pengaruh besar pada masa depan.
Selain menyiapkan sejumlah program untuk membantu pengungsi, Jokowi berjanji membantu 83 anak pengungsi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tersebut.
"Tolong yang 83 orang itu serahkan kepada saya. Saya memang tidak punya duit, tetapi saya bisa mencarikan. Caranya urusan saya. Seorang pemimpin harus bisa menghadapi masalah seperti ini," katanya.
Usai mengunjungi pengungsi GBKP Kabanjahe Kota, Jokowi menuju Masjdi Agung Kabanjahe untuk berdialog dengan warga yang mengungsi di tempat itu.
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Sumut Budiman Nadapdap mengatakan dalam kunjungan tersebut, Jokowi memberikan sumbangan lima ton beras, 2.000 seng, dan Rp25 juta ke kenaziran Masjdi Agung Kabanjahe.
Pemilu Presiden, 9 Juli 2014, diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 yang diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB.
Selain itu, pasangan Jokowi-JK dengan nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI. (I023)
Jokowi Kunjungi Pengungsi Sinabung
Selasa, 10 Juni 2014 14:18 WIB 1423