Medan, 22/3 (Antara) -Program pengendalian bahan bakar minyak (BBM) yang dimulai 1 Maret 2013 belum diberlakukan di Sumatera Utara karena pemerintah provinsi belum menerima stiker untuk ditempelkan pada truk angkutan barang pertambangan, perkebunan dan kehutanan.

Kepala Dinas Pertambangan (Kadistamben) Sumut Binsar Situmorang di Medan, Jumat, mengatakan, dengan tidak adanya stiker sebagai tanda angkutan itu tidak boleh menggunakan BBM subsidi, maka sulit bagi pemerintah provinsi untuk menginstruksikan kebijakan pengendalian BBM bersubsidi tersebut.

"Yah, begitulah masih belum dilaksanakan, meski Pemprov Sumut sudah mengetahui adanya Peraturan Menteri ESDM Nomor 1/2013 tentang Larangan Penggunaan BBM Bersubsidi Untuk Truk Angkutan Barang Pertambangan, Perkebunan, dan Kehutanan," katanya.

Binsar menyebutkan, sebenarnya Pemprov Sumut bisa membuat stiker sendiri, tetapi takut tidak sama dengan stiker nasional.

"Pemprov Sumut takut dinyatakan bersalah atau bahkan dituduh memalsukan stiker," katanya.

Asisten Customer Relation Fuel Retail Marketing PT Pertamina Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Sonny Mirath mengatakan, sebagai operator Pertamina hanya menjalankan aturan sesuai ketentuan.

"Kalau pun ada truk tanpa stiker, operator SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) tetap berupaya mengarahkan angkutan perkebunan, pertambangan dan kehutanan menuju shelter pelayanan BBM nonsubsidi yang telah tersedia pada SPBU," katanya.

Kebijakan yang mengacu pada Permen ESDM No 1 tahun 2013 itu sudah diikuti dengan pengurangan kuota solar.

Kuota solar untuk Sumbagut tahun ini direncanakan turun menjadi 2.535.946 kiloliter dari 2012 yang masih 2.780.286 kiloliter. Kuota solar juga lebih kecil dari realisasi penyaluran di 2012 yang sebesar 2.764.255 kiloliter.

Meski kuota solar sudah ditekan tetapi diyakini penyaluran realisasi tetap di atas kuota.

Dari kuota yang sebanyak 2.535.946 kiloliter itu penyaluran diestimasikan bisa sebanyak 2.722.579 kiloliter.

"Meski penyaluran akan bisa ditekan dari tahun 2012 yang sebesar 2.764.255 kiloliter atau hanya 2.722.579 kiloliter, yah tetap saja realisasi solar masih di atas kuota, apalagi nyatanya hingga saat ini truk belum ada yang diberi stiker" katanya.***3*** (T.E016/B/R. Mulyadi/R. Mulyadi) 22-03-2013 20:18:16

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013