Langkat, Sumut, 11/2 (ANTARA) - Seluas 266,5 hektare tanaman padi sawah di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, puso pascabanjir.
"Ada 266,5 hektare tanaman padi yang puso setelah banjir pada Jumat (1/2)," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Trisula Desa Pematang Cengal Timur Kecamatan Tanjungpura, Muliadi di Tanjungpura, Senin.
Kini tanaman itu mati dan merugikan para petani yang telah mengeluarkan biaya benih padi, upah tanam, pupuk dan lain-lainnya.
Muliadi menjelaskan untuk daerahnya saja sekitar 266,5 hektare tanaman padi berumur 10-35 hari tanam menjadi puso akibat banjir.
Dikatakannya, tanaman padi yang terkena banjir akibat tangggul sepanjang 3.500 meter belum ditinggikan sehingga luapan dari anak Sungai Batang Serangan d Tanjungpura meluap dan masuk ke persawahan petani.
Selain itu juga, tanggul di Dusun X Paluh Gustaa belum dibenahi mengakibatkan banyak kebocoran dan air kiriman dari banjir dari hulu sungai masuk ke lahan pertanian di Pematang Cengal.
Muliadi menambahkan dari padi yang puso, diakibatkan air baru surut setelah tujuh hari tanaman padi tenggelam.
Sementara itu Kepala Unit Pembantu Teknis Dinas (KUPTD) Pertanian Kecamatan Tanjungpura, Mariono, mengatakan berdasarkan dari hasil monitoring di lapangan, banjir menenggelamkan tanaman padi berumur 10-35 hari.
Seluas 862,5 hektare di Desa Pematang Cengal, Baja kuning, Kubuan, Pematang Cengal Barat, Teluk Bakung dan Desa Pematang Serai kebanjiran.
Akibat bencana tersebut, 266,5 hektare, tanaman padi milik masyarat yang puso.
Di desa Pematang Cengal sendiri ada 200 hektare yang puso, Baja kuning ada 22 hektare yang puso, Desa Kubuan ada 10 hektare, Cengal Barat 26 hektare puso.
Selain itu desa Teluk Bakung 1,5 hektare puso, serta di Desa Pematang Serai ada tujuh, katanya.
Mariono juga mengungkapkan banjir selain menenggelamkan padi berumur 10-35 hari tanamu juga merendam 36 hektare persemaian padi, di antaranya di Desa Suka Maju sebanyak 10 hektare, Kubuan 3,5 hektare, Pantai Cermin 4,5 hektare, Pematang Cengal dua hektare, dan Desa Pematang Cengal Barat seluas delapan hektare.
Dari persemaian yang terkena banjir, terdapat 23 ha persemaian padi yang mengalami puso.
Itu terjadi di desa Suka Maju seluas lima hektare, Kubuan 3,5 hektare, Pantai Cermin 4,5 hektare, Cengal Barat dua hektare, dan Desa Pematang cengal seluas delapan hektare, katanya. Mariono sudah melaporkan kejadian itu kepada Dinas Pertanian Langkat agar segera ditangani. ***3***
(T.Juraidi/B/A.J.S. Bie/B/A.J.S. Bie) 11-02-2013 19:27:12
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Ada 266,5 hektare tanaman padi yang puso setelah banjir pada Jumat (1/2)," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Trisula Desa Pematang Cengal Timur Kecamatan Tanjungpura, Muliadi di Tanjungpura, Senin.
Kini tanaman itu mati dan merugikan para petani yang telah mengeluarkan biaya benih padi, upah tanam, pupuk dan lain-lainnya.
Muliadi menjelaskan untuk daerahnya saja sekitar 266,5 hektare tanaman padi berumur 10-35 hari tanam menjadi puso akibat banjir.
Dikatakannya, tanaman padi yang terkena banjir akibat tangggul sepanjang 3.500 meter belum ditinggikan sehingga luapan dari anak Sungai Batang Serangan d Tanjungpura meluap dan masuk ke persawahan petani.
Selain itu juga, tanggul di Dusun X Paluh Gustaa belum dibenahi mengakibatkan banyak kebocoran dan air kiriman dari banjir dari hulu sungai masuk ke lahan pertanian di Pematang Cengal.
Muliadi menambahkan dari padi yang puso, diakibatkan air baru surut setelah tujuh hari tanaman padi tenggelam.
Sementara itu Kepala Unit Pembantu Teknis Dinas (KUPTD) Pertanian Kecamatan Tanjungpura, Mariono, mengatakan berdasarkan dari hasil monitoring di lapangan, banjir menenggelamkan tanaman padi berumur 10-35 hari.
Seluas 862,5 hektare di Desa Pematang Cengal, Baja kuning, Kubuan, Pematang Cengal Barat, Teluk Bakung dan Desa Pematang Serai kebanjiran.
Akibat bencana tersebut, 266,5 hektare, tanaman padi milik masyarat yang puso.
Di desa Pematang Cengal sendiri ada 200 hektare yang puso, Baja kuning ada 22 hektare yang puso, Desa Kubuan ada 10 hektare, Cengal Barat 26 hektare puso.
Selain itu desa Teluk Bakung 1,5 hektare puso, serta di Desa Pematang Serai ada tujuh, katanya.
Mariono juga mengungkapkan banjir selain menenggelamkan padi berumur 10-35 hari tanamu juga merendam 36 hektare persemaian padi, di antaranya di Desa Suka Maju sebanyak 10 hektare, Kubuan 3,5 hektare, Pantai Cermin 4,5 hektare, Pematang Cengal dua hektare, dan Desa Pematang Cengal Barat seluas delapan hektare.
Dari persemaian yang terkena banjir, terdapat 23 ha persemaian padi yang mengalami puso.
Itu terjadi di desa Suka Maju seluas lima hektare, Kubuan 3,5 hektare, Pantai Cermin 4,5 hektare, Cengal Barat dua hektare, dan Desa Pematang cengal seluas delapan hektare, katanya. Mariono sudah melaporkan kejadian itu kepada Dinas Pertanian Langkat agar segera ditangani. ***3***
(T.Juraidi/B/A.J.S. Bie/B/A.J.S. Bie) 11-02-2013 19:27:12
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013