Medan, 29/1 (antarasumut)- Kehadiran Universitas Sari Mutiara Indonesia di Kota Medan membuka peluang pilihan bagi masyarakat untuk tempat mendapatkan pendidikan. Sekaligus membantu Pemerintah dalam mencapai angka pratisipasi kasar dalam dunia perguruan tinggi.

“Kami berupaya untuk memberikan pilihan kepada masyarakat untuk kuliah di perguruan tinggi. Sebab, kami berjanji akan menciptakan USM menjadi tempat yang nyaman dan bermutu,” kata Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes ketika memberikan sambutan, usai dilantik menjadi rektor di Aula Sari Mutiara Medan, Selasa (29/1).

Pelantikan Ivan Elisabeth sebagai rektor periode 2013-2017 dilakukan oleh Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba. Serta, pemberian penghargaan kepada para tokoh yang telah berkontribusi dalam perjalanan lembaga pendidikan tersebut selama 30 tahun ini.

Ivan menyebutkan angka partisipasi kasar (APK) nasional Indonesia masih sangat jauh dari harapan yaitu hanya 18,7 persen dengan jumlah mahasiswa Indonesia 4,6 juta. Sementara anak usia yang harus belajar di perguruan tinggi mencapai 25 juta.

“Jika dibandingkan angka partisipasi kasar negara maju yang mencapai 40 persen, Indonesia harus bekerja keras untuk mencapai angka itu,” ucapnya.

Ivan juga meyakini dengan masih rendahnya tingkat angka partisipasi kasar masyarakat Indonesia maka peluang universitas ini diyakini masih terbuka luas. Sebab, masih banyak anak usia kuliah yang belum terlayani dengan baik.

"Kita yakin pastilah akan mendapat dukungan pemerintah karena tugas peningkatan APK sampai 27 % pada tahun 2020 tidaklah mungkin dicapai kalau hanya mengandalkan PTN saja. Dan tentu kami yakin peran universitas ini akan mempercepat tercapainya APK ideal bagi Indonesia,” ujarnya.

Ivan menyampaikan, USM Indonesia akan mendorong tingkat kesadaran kelompok usia kuliah dengan memberi peluang yang seluas-luasnya kepada masyarakat ekonomi kurang mampu. Dengan cara memberikan tawaran biaya yang terjangkau dan pemberian beasiswa baik dari pemerintah maupun dari yayasan serta dari berbagai mitra kerja selama ini.

Kordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh Dian Armanto menyambut baik kehadiran USM Indonesia di Sumatera Utara. Dia berharap, dengan peralihan status lembaga yang dahulunya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mutiara ini maka kualitas pelayanan pendidikan menjadi lebih baik.

Dalam kesempatan itu, Dian juga berpesan kepada para PTS lainnya agar memperhatikan izin prodi dan akreditasi. Dimana, saat ini yang belum diperpanjang mencapai 1.157 program studi.

“Saya berharap prodi ini dapat segera diurus perpanjangannya sehingga akan memudahkan dalam proses akreditasi PTS,” ucap Dian.

Selain itu, Dian juga berpesan agar PTS juga membuat pangkalan data perguruan tinggi dan melaporkan evaluasi program studi berbasis ebaluasi diri (EPSBED). Serta rangkap jabatan dan tidak membuka kelas jauh.

Pelantikan Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan ini dihadiri Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Drs W Purba dan seluruh sivitas akademika serta senat Universitas Sari Mutiara Indonesia, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasti Indonesia (APTISI) A Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung SE,MM, Kordinator Kopertis Wilayah I Sumut dan Aceh Prof Dian Armanto, Konsulat Jenderal negara sahabat diantaranya Jepang, Malaysia dan India, Pengurus APINDO, PSMTI dan INTI Sumatera Utara, Tansri Chandra, dr Indra Wahidin, Kepala Diklat Provsu Prof Zainuddin, pengurus Apindo, beberapa pimpinan perguruan tinggi di Sumatera Utara.(ril)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013