Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sumatera Utara, memprakirakan gelombang laut di Samudera Hindia barat Nias berpotensi mencapai 2 hingga 2.5 meter.
"Kondisi gelombang tinggi 2 hingga 2.5 meter tersebut berpotensi terjadi hingga Ahad (17/11) malam," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Christen Novena di Medan, Sabtu.
Selain di Samudera Hindia barat Nias, gelombang tinggi juga diprakirakan berpotensi terjadi di wilayah Perairan barat Aceh, Perairan Nias -Sibolga dan Samudera Hindia Barat Aceh.
Kondisi angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah barat hingga timur laut dengan kecepatan berkisar antara 2 - 25 knot.
Secara umum gelombang laut di Sumatera bagian utara hingga Ahad malam kategori rendah 0.5 - 1.25 meter dan sedang 1.25 - 2.5 meter.
Gelombang kategori rendah terjadi di Perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, Perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan Lhokseumawe, Selat Malaka bagian tengah, dan Perairan Meulaboh - Sinabang.
Sementara gelombang laut kategori sedang berpotensi terjadi di Perairan barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh, Perairan Nias - Sibolga, serta di Samudera Hindia barat Nias.
"Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang diprakirakan. Kepada nelayan dan warga yang berumah di pinggir pantai diharapkan waspada potensi terjadinya gelombang tinggi," katanya.
Sementara berdasarkan data dari BBMKG WIlayah I Medan, cuaca di Sumatera Utara pada Ahad (17/11) pagi berpotensi hujan ringan di hampir seluruh wilaha Sumatera Utara. Siang dan sore hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat di Labuhanbatu Selatan.
Malam hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat di Padang Lawas dan dini hari berawan di wilayah Sumatera Utara.
Suhu udara 15-33 derajat celcius, kelembaban udara 76-99 persen dan angin berhembus dari selatan - barat laut dengan kecepatan 04 – 19 km/jam
Masyarakat diimbau waspada pada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Pegunungan, Lereng Barat, Lereng Timur, dan Pantai Barat Sumatera Utara yang dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Kondisi gelombang tinggi 2 hingga 2.5 meter tersebut berpotensi terjadi hingga Ahad (17/11) malam," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Christen Novena di Medan, Sabtu.
Selain di Samudera Hindia barat Nias, gelombang tinggi juga diprakirakan berpotensi terjadi di wilayah Perairan barat Aceh, Perairan Nias -Sibolga dan Samudera Hindia Barat Aceh.
Kondisi angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah barat hingga timur laut dengan kecepatan berkisar antara 2 - 25 knot.
Secara umum gelombang laut di Sumatera bagian utara hingga Ahad malam kategori rendah 0.5 - 1.25 meter dan sedang 1.25 - 2.5 meter.
Gelombang kategori rendah terjadi di Perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, Perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan Lhokseumawe, Selat Malaka bagian tengah, dan Perairan Meulaboh - Sinabang.
Sementara gelombang laut kategori sedang berpotensi terjadi di Perairan barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh, Perairan Nias - Sibolga, serta di Samudera Hindia barat Nias.
"Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang diprakirakan. Kepada nelayan dan warga yang berumah di pinggir pantai diharapkan waspada potensi terjadinya gelombang tinggi," katanya.
Sementara berdasarkan data dari BBMKG WIlayah I Medan, cuaca di Sumatera Utara pada Ahad (17/11) pagi berpotensi hujan ringan di hampir seluruh wilaha Sumatera Utara. Siang dan sore hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat di Labuhanbatu Selatan.
Malam hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat di Padang Lawas dan dini hari berawan di wilayah Sumatera Utara.
Suhu udara 15-33 derajat celcius, kelembaban udara 76-99 persen dan angin berhembus dari selatan - barat laut dengan kecepatan 04 – 19 km/jam
Masyarakat diimbau waspada pada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Pegunungan, Lereng Barat, Lereng Timur, dan Pantai Barat Sumatera Utara yang dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024