Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Arief Trinugroho mengatakan Festival Seni dan Qasidah (FSQ) yang digelar Pemprov Sumut bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Islam.
"Dalam kegiatan ini diharapkan banyak muncul anak muda yang mencintai seni qasidah, serta menjadikannya sebagai sarana dakwah untuk mengajak kepada kebaikan dan menyebarkan pesan-pesan perdamaian," ujar Arief Trinugroho usai membuka acara tersebut, di Medan, Rabu.
Menurut dia, pada era modern arus informasi dan budaya luar begitu cepat masuk, sehingga perlu memperkenalkan seni dan budaya yang berbasis keagamaan kepada generasi muda.
Dengan demikian, kata dia, generasi muda paham dengan syariat agama Islam, salah satunya melalui festival seni qasidah.
"Pada era keterbukaan informasi saat ini kita harus membekali generasi muda, kita akrabkan mereka dengan seni-seni budaya berbasis keagamaan yang kita miliki. Lewat syair-syairnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kesabaran, serta mengingatkan kepada Allah SWT," kata dia.
Untuk itu, dia mengajak Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Sumut untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan bernuansa islami seperti ini.
Arief berharap kegiatan ini jangan dijadikan sebagai lomba atau hiburan, melainkan menjadi momentum untuk mencari generasi muda yang cinta seni qasidah.
"Ingatlah, setiap perlombaan bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi bagaimana kita dapat menampilkan karya terbaik, saling menghargai dan memperkuat silaturahim antarsesama," ujar Arief.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Sumut Ahmad Qosbi mengatakan, seni qasidah merupakan sarana dakwah yang kuat untuk mengingatkan akan nilai-nilai agama, moralitas, dan etika yang luhur.
"Perlombaan bernuansa religius ini, janganlah dimaknai sebagai formalitas acara seremonial belaka, namun sebagai upaya komprehensif dalam rangka pembinaan kerohanian umat Islam, khususnya bagi generasi muda," ujar Ahmad.
Adapun cabang lomba yang dipertandingkan pada 6-11 Oktober 2024, di Asrama Haji Medan, yakni cabang rebana klasik golongan remaja dan dewasa putra dan putri, cabang bintang vokalis golongan anak-anak, remaja, dewasa putra dan putri, cabang pop religi golongan anak-anak remaja, dewasa putra dan putri.
Kemudian, cabang eksibisi naysid sholawat golongan remaja putra dan putri, cabang eksibisi fashion show golongan remaja berpasangan putra dan putri, cabang eksibisi kolaborasi kontemporer golongan kanak-kanak, dewasa putra dan putri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekdaprov Sumut: Festival Qasidah lestarikan seni budaya Islam
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Dalam kegiatan ini diharapkan banyak muncul anak muda yang mencintai seni qasidah, serta menjadikannya sebagai sarana dakwah untuk mengajak kepada kebaikan dan menyebarkan pesan-pesan perdamaian," ujar Arief Trinugroho usai membuka acara tersebut, di Medan, Rabu.
Menurut dia, pada era modern arus informasi dan budaya luar begitu cepat masuk, sehingga perlu memperkenalkan seni dan budaya yang berbasis keagamaan kepada generasi muda.
Dengan demikian, kata dia, generasi muda paham dengan syariat agama Islam, salah satunya melalui festival seni qasidah.
"Pada era keterbukaan informasi saat ini kita harus membekali generasi muda, kita akrabkan mereka dengan seni-seni budaya berbasis keagamaan yang kita miliki. Lewat syair-syairnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kesabaran, serta mengingatkan kepada Allah SWT," kata dia.
Untuk itu, dia mengajak Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Sumut untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan bernuansa islami seperti ini.
Arief berharap kegiatan ini jangan dijadikan sebagai lomba atau hiburan, melainkan menjadi momentum untuk mencari generasi muda yang cinta seni qasidah.
"Ingatlah, setiap perlombaan bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi bagaimana kita dapat menampilkan karya terbaik, saling menghargai dan memperkuat silaturahim antarsesama," ujar Arief.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Sumut Ahmad Qosbi mengatakan, seni qasidah merupakan sarana dakwah yang kuat untuk mengingatkan akan nilai-nilai agama, moralitas, dan etika yang luhur.
"Perlombaan bernuansa religius ini, janganlah dimaknai sebagai formalitas acara seremonial belaka, namun sebagai upaya komprehensif dalam rangka pembinaan kerohanian umat Islam, khususnya bagi generasi muda," ujar Ahmad.
Adapun cabang lomba yang dipertandingkan pada 6-11 Oktober 2024, di Asrama Haji Medan, yakni cabang rebana klasik golongan remaja dan dewasa putra dan putri, cabang bintang vokalis golongan anak-anak, remaja, dewasa putra dan putri, cabang pop religi golongan anak-anak remaja, dewasa putra dan putri.
Kemudian, cabang eksibisi naysid sholawat golongan remaja putra dan putri, cabang eksibisi fashion show golongan remaja berpasangan putra dan putri, cabang eksibisi kolaborasi kontemporer golongan kanak-kanak, dewasa putra dan putri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekdaprov Sumut: Festival Qasidah lestarikan seni budaya Islam
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024