Jasad seorang laki-laki tanpa identitas ditemukan terapung di Sungai Aek Sigeaon, tepatnya di Dusun Husor, Desa Pancurnapitu, Kecamatan Siatasbarita, Kabupaten Tapanuli Utara.
Jasad tersebut pertama sekali ditemukan oleh Charles Hutahaean (41), warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai saat sedang menyedot pasir di badan sungai Aek Sigeaon.
"Saat dievakusi, korban terapung dengan posisi telungkup dan tidak menggunakan baju, hanya memakai celana dalam dan celana panjang jeans yang sudah melorot hingga ke kaki, serta memakai sepatu," ujar Kapolres Taput melalui Kasi Humas Aiptu Walpon Baringbing, Minggu (15/9).
Disebutkan, pihak kepolisian dari Polsek Sipoholon dan Tim Inafis Polres Taput langsung meluncur ke lokasi setelah menerima informasi masyarakat dan mengevakuasi korban ke daratan.
"Jasad korban sudah mengembung dan di kepala bagian atas terdapat luka bocor serta berdarah," terangnya.
Menurutnya, identitas korban berupa KTP dan identitas lainnya tidak ditemukan di sekitaran sungai maupun di dalam kantong celana korban.
"Berdasarkan perkiraan sementara tim inafis saat meneliti mayat korban, tinggi korban berkisar sekitar 165 cm dengan usia antara 35-40 tahun," jelasnya.
Lanjutnya, jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Tarutung untuk dilakukan visum et repertum.
"Sesuai keterangan saksi mata yang menemukan jasad korban untuk pertama kalinya, saat itu dirinya turun ke sungai untuk menyedot pasir dengan menggunakan selang. Dan sekitar lima meter turun ke sungai, saksi melihat di dekat seberang sungai ada benda mencurigakan dan mencoba mendekatinya, serta melihat dengan jelas bahwa benda itu mayat manusia, dirinya pun langsung keluar dari sungai dan memberitahukan ke teman-temanya yang sedang menyedot pasir," imbuhnya.
Saat ini, mayat korban masing dititipkan di ruang mayat Rumah Sakit Umum Tarutung untuk menunggu keluarga yang merasa kehilangan.
Pihak kepolisian pun sedang mencari informasi tetang adanya keluarga yang hilang atau tidak pulang diperkirakan dua hari sebelum penemuan mayat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Jasad tersebut pertama sekali ditemukan oleh Charles Hutahaean (41), warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai saat sedang menyedot pasir di badan sungai Aek Sigeaon.
"Saat dievakusi, korban terapung dengan posisi telungkup dan tidak menggunakan baju, hanya memakai celana dalam dan celana panjang jeans yang sudah melorot hingga ke kaki, serta memakai sepatu," ujar Kapolres Taput melalui Kasi Humas Aiptu Walpon Baringbing, Minggu (15/9).
Disebutkan, pihak kepolisian dari Polsek Sipoholon dan Tim Inafis Polres Taput langsung meluncur ke lokasi setelah menerima informasi masyarakat dan mengevakuasi korban ke daratan.
"Jasad korban sudah mengembung dan di kepala bagian atas terdapat luka bocor serta berdarah," terangnya.
Menurutnya, identitas korban berupa KTP dan identitas lainnya tidak ditemukan di sekitaran sungai maupun di dalam kantong celana korban.
"Berdasarkan perkiraan sementara tim inafis saat meneliti mayat korban, tinggi korban berkisar sekitar 165 cm dengan usia antara 35-40 tahun," jelasnya.
Lanjutnya, jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Tarutung untuk dilakukan visum et repertum.
"Sesuai keterangan saksi mata yang menemukan jasad korban untuk pertama kalinya, saat itu dirinya turun ke sungai untuk menyedot pasir dengan menggunakan selang. Dan sekitar lima meter turun ke sungai, saksi melihat di dekat seberang sungai ada benda mencurigakan dan mencoba mendekatinya, serta melihat dengan jelas bahwa benda itu mayat manusia, dirinya pun langsung keluar dari sungai dan memberitahukan ke teman-temanya yang sedang menyedot pasir," imbuhnya.
Saat ini, mayat korban masing dititipkan di ruang mayat Rumah Sakit Umum Tarutung untuk menunggu keluarga yang merasa kehilangan.
Pihak kepolisian pun sedang mencari informasi tetang adanya keluarga yang hilang atau tidak pulang diperkirakan dua hari sebelum penemuan mayat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024