Tim Bola Basket 3×3 putri Sumatera Utara berpeluang membuat sejarah meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut 2024, menyusul hasil undian yang menempatkan Sumut masuk di Pool B dengan kekuatan calon lawan berimbang.

Pelatih Bola Basket 3×3 Putri Sumut, Hidayat Natasasmita di Medan, Jumat, mengatakan, hasil undian tersebut memberikan posisi yang cukup menguntungkan karena tim Sumut tidak berada dalam satu pool dengan tim-tim kuat dari Jawa pada babak penyisihan.

"Kalau dari undiannya, mudah-mudahan hasilnya bisa maksimal," katanya.

Sumut tergabung dalam Pool B bersama Aceh, Sulawesi Selatan, Papua, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

Sementara Pool A diisi tim-tim kuat dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah.

Mantan pebasket profesional ini menjelaskan bahwa peluang untuk menjadi juara pool sangat terbuka setelah hasil drawing.

"Kita pernah ketemu di kejurnas sama Sulsel, kita menang di penyisihan. Untuk finalnya kita antliklimaks, kalah dari Sulsel, karena kita lolos mati-matian lawan DKI di semi final. Di penyisihan kita unggul dua poin dari Sulsel, ini kita ketemu lagi satu pool. Kalau menang sama mereka kita bisa jadi juara pool," katanya

Juara Pool B yang membuka lebar peluang Sumut meraih medali merupakan targetnya di awal.
Sementara mencetak sejarah untuk Sumut meraih medali basket PON menjadi mimpi yang akan diperjuangkan.

"Mudah-mudahan ini sejarah kalau kita bisa dapat medali. Basket sudah lama kali tak ada prestasi PON," katanya.

Hidayat menyebutkan bahwa timnya sudah menjalani program pemusatan latihan secara penuh.

"Saya berharap, dalam rangka mematangkan persiapan, kita bisa sedikit-banyak uji tanding, atau uji coba di luar. Idealnya sih pertengahan Agustus kalau ada ajang satu bisa kita ikuti. Itu lebih bagus supaya di akhir Agustus kita bisa pemantapan," katanya.

Hidayat juga menekankan pentingnya uji coba karena tim putri mengalami kesulitan mendapatkan lawan tanding.

"Selama ini, kesulitan di putri karena lawan tanding, terutama setelah SMA. Jarang ada atlet putri yang masih aktif. Kita lebih banyak tanding sama junior cowok usia 15 tahun. Kita belum pernah uji coba dengan tim putri, jadi lebih berat," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024