Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menargetkan pembuatan basis data atau database ekonomi kreatif di wilayahnya selesai tahun 2025.
"Kami berharap selesai secepatnya. Tahun ini sudah dikerjakan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut Zumri Sulthony di Medan, Jumat.
Zumri melanjutkan, pembuatan pangkalan data tersebut memerlukan waktu tahunan lantaran dilakukan secara mendetail.
Potensi ekonomi kreatif di Sumut, dia menambahkan, direkam hingga ke tingkat kelurahan di setiap kabupaten dan kota.
"Yang dicatat, misalnya, nama pelaku ekonomi kreatifnya, alamat lalu jenis usahanya apa. Kemudian ada pula omzetnya. Keterangan seperti omzet inilah yang membuat database ini nantinya tidak dipublikasikan karena mengandung informasi yang tidak perlu diketahui semua orang," tutur Zumri.
Nantinya, dia meneruskan, basis data tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menurut Zumri, basis data itu nantinya akan memperlihatkan kekuatan ekonomi kreatif di Sumut. "Pemetaan itu berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan," kata Zumri.
Sebelumnya, Kemenparekraf menyatakan database perlu dibuat di provinsi-provinsi agar kebijakan terkait sektor tersebut tepat sasaran.
"Bagi kami database itu penting," ujar Ketua Pokja Tugas Pembantuan Direktorat Kuliner Kriya Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yanuar Arif.
Yanuar melanjutkan keberadaan basis data tersebut menjadi landasan kebijakan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM baik di tingkat provinsi maupun nasional.
UMKM, kata dia, memang tidak bisa dilepaskan dari ekonomi kreatif karena beberapa aspek dari kedua sektor itu saling beririsan.
"Sektor ekonomi kreatif dan UMKM ini beririsan. Jadi ke depan ini bisa diintegrasikan agar data pelaku UMKM bisa masuk ke ekonomi kreatif," ujar Yanuar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024