Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara Arif Mandu mengatakan bahwa ketelitian pihaknya dalam menimbang beras bantuan pemerintah penting agar beratnya sesuai yakni 10 kilogram per karung.

"Kami menimbang setiap karung dengan timbangan digital," ujar Arif di Medan, Jumat.

Dia menegaskan keseriusan dalam menimbang beras bantuan diperlukan agar para keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak atas beras itu tidak dirugikan.

Bulog Sumut, Arif melanjutkan, juga memerhatikan dengan detail kondisi karung beras bantuan tersebut lantaran kerusakan bisa mengurangi isi.

"Bisa jadi ada yang bocor karena jahitannya lepas," kata dia.

Terkait hal itu, Bulog Sumut pun terus berkoordinasi dengan pihak penyalur bantuan beras di wilayahnya yakni PT Pos Regional I Sumatera.

Ketika PT Pos menemukan atau menerima laporan ada karung beras yang rusak, mereka akan langsung melaporkannya ke Bulog Sumut untuk diganti.

"Kami tidak ingin berat berasnya tidak sesuai dengan ketentuan," tutur Arif.

Sampai Jumat (31/5), Perum Bulog Sumut sudah menyalurkan 11.781,47 ton beras bantuan pangan pemerintah tahap kedua periode April-Juni 2024 kepada 934.256 KPM di wilayahnya.

Sebelumnya, pada tahap pertama Januari-Maret 2024, Perum Bulog dibantu PT Pos Regional I Sumatera menyalurkan sebanyak 28.027,68 ton bantuan beras kepada 934.256 keluarga penerima manfaat (KPM) di Sumatera Utara.

Adapun setiap KPM mendapatkan 10 kilogram beras setiap bulan.

Presiden Joko Widodo mengutarakan kemungkinan bantuan beras itu akan diperpanjang tetapi masih melihat situasi APBN.

Dalam kunjungannya ke Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (30/5), Presiden mengatakan lanjutan bantuan pangan diputuskan pada pertengahan Juni 2024 berdasarkan kemampuan fiskal APBN.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024