Sarulla Operations Ltd melakukan pendampingan atas dua kelompok tani di Kecamatan Pahae Julu dan Pahae Jae dalam kegiatan pertanian bawang merah dengan varietas Batu Ijo melalui program "corporate social responsibility" yang terbukti sukses dengan hasil panen memuaskan.

"Untuk periode tahun 2023, mulai bulan Juli hingga saat ini SOL melakukan pendampingan atas dua kelompok tani dalam kegiatan pertanian bawang merah dengan varietas Batu Ijo yakni kelompok tani Dosroha Nauli di Desa Simataniari Pahae Julu, dan kelompok tani Beta Maju di Desa Silangkitang Pahae Jae dengan total jumlah anggota 32 orang," terang Humas Eksternal SOL Industan Sitompul, Kamis (25/4).

Dikatakan, program tersebut terlaksana melalui kerjasama dengan Dinas Pertanian Tapanuli Utara melalui Tim Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan. 

Dalam pendampingan para kelompok tani ini, pihak SOL membantu mulai dari persiapan lahan, pelatihan, penyediaan bibit, pupuk, dan pestisida yang dibutuhkan selama masa penanaman sampai dengan panen. 

"Pelatihan dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petani dalam pertanian bawang, mengingat pada umumnya para petani di daerah Pahae terbiasa melakukan pertanian padi sawah dan mengelola tanaman di kebun atau ladang sebagai sumber mata pencarian utama," ujarnya. 

Kedua kelompok tani menerima bibit bawang sebanyak 2.100 kg dan ditanam di lahan seluas 19.400 m² mulai bulan Desember 2023. 

Proses monitoring terhadap dua kelompok dilakukan secara intensif bekerjasama dengan pihak BPP dan Penyuluh Pertanian Lapangan mulai dari awal sampai pada masa panen di bulan Maret 2024. 

"Kedua kelompok telah berhasil memanen bawang merah sebanyak 3.565 kg. Hasil panen ini cukup berhasil mengingat kondisi cuaca yang sangat ekstrim dengan curah hujan tinggi selama masa penanaman bawang merah sepanjang akhir tahun 2023 sampai saat ini. Para anggota kelompok telah menjual 2.110 kg dari hasil panen dengan kisaran harga Rp20.000 – Rp30.000 per kilogram dan total hasil penjualan adalah sekitar Rp55.000.000," sebut Industan.

Menurutnya, hasil penjualan itu telah memberikan dampak positif kepada kelompok dengan adanya penghasilan tambahan kepada anggota kelompok. 

Dan sesuai kesepakatan di awal pendampingan bersama dengan kelompok, saat ini petani yang berkomitmen untuk didampingi sedang melakukan penanaman bawang merah tahap kedua dengan memanfaatkan sebanyak 1.455 kg tanaman bawang merah dari hasil panen sebelumnya di tahap pertama.

Namun tidak semua anggota kelompok melanjutkan penanaman bawang karena tidak semua dapat memenuhi komitmen dan kesepakatan bersama seperti pada saat awal pendampingan.

"Keberhasilan kedua kelompok ini telah memberikan inspirasi dan semangat untuk mengembangkan pertanian bawang di daerah Pahae," jelasnya.

Kata Industan, jika dulu bawang merah lebih dikenal dan dikembangkan di Kecamatan Muara sebagai lumbungnya komoditi bawang merah Taput, namun kini, tanah Pahae juga sudah terbukti memiliki potensi dan peluang untuk pengembangan tanaman bawang merah, tidak hanya komoditi durian atau coklat saja.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024