Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara (Sumut) mendukung upaya mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang di provinsi ini.
"Kanwil Kemenag Sumatera Utara berupaya menjalankan skenario proyeksi penduduk," ucap Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi di Medan, Senin.
Pihaknya telah mengikuti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama edukasi remaja usia 15-18 tahun untuk pencegahan stunting (kekerdilan) di Kota Medan, Sumatera Utara.
Langkah ini menjadi salah satu rangkaian dalam rapat kerja daerah program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Pemerintah Provinsi Sumut telah menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 2,2 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia pada 2023, yakni 18,9 persen dari tahun sebelumnya 21,1 persen.
Pada 2022, penurunan angka prevalensi stunting di Sumatera Utara cukup signifikan mencapai sebesar 4,7 persen dari 25,8 persen pada 2021 menjadi 21,1 persen.
"Salah satunya pengoptimalisasi bonus demografi guna percepatan penurunan angka stunting di Sumatera Utara," tegas Ahmad.
Tavip Agus Rayanto, Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyebut Sumatera Utara salah satu provinsi penyumbang stunting di Indonesia.
Pihaknya mengatakan percepatan penurunan angka stunting, maka Sumut semakin berbenah sebagai optimalisasi bonus demografi dan peningkatan sumber daya manusia.
"Di 2024 jadi tahun terakhir pengoptimalan bonus demografi menuju Indonesia emas. Tujuannya untuk mencapai semua cita cita kita," tuturnya.
Inilah alasan utama mengupayakan percepatan penurunan angka stunting, karena anak-anak tersebut nantinya diberdayakan pada 2045, ungkap Tavip.
Pewarta: Muhammad Said
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara
2024