Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengimbau atlet untuk mengatur pola latihan selama Ramadhan, khususnya kepada atlet yang sedang berpuasa, sehingga program yang telah ditetapkan berjalan sesuai rencana.

Wakil Ketua KONI Sumatera Utara Agung Sunarno di Medan, Jumat, mengatakan persiapan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 terus berjalan sesuai rencana, demikian juga para atlet terus secara maksimal melakukan persiapan.

Namun selama Ramadhan tentunya pola latihan yang dijalankan berbeda dengan sehari-harinya sebelum Ramadhan. Demikian juga dengan durasi lamanya latihan juga harus disesuikan dari yang biasanya 2 sampai 3 jam, dikurangi menjadi 1 jam.

"Artinya selama Ramadhan, atlet juga tidak boleh berhenti latihan, melainkan latihan harus tetap dijalankan sesuai arahan yang diberikan pelatih. Hanya saja pola dan durasinya yang disesuaikan selama Ramadhan," katanya.

Ia mencontohkan, atlet yang dipersiapkan untuk menghadapi PON mendatang, selama pemusatan latihan diwajibkan menjalankan latihan 10 sesi dalam sepekan pagi dan sore di bawah arahan para pelatih.

Namun selama Ramadhan, latihan bisa saja dirubah menjadi pagi setelah shubuh dan setelah berbuka. Namun hal itu tidak menjadi patokan utama, karena semuanya memang harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.

"Karena memang sebenarnya tubuh kita bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Jadi apapun dan bagaimanapun kondisinya, sebenarnya tubuh kita bisa menyesuaikannya. Tinggal lagi bagaimana kita mengaturnya," katanya.

Selain mengatur pola latihan selama Ramadhan, atlet juga diminta untuk mengatur menu saat sahur dan berbuka. Jangan sampai menu yang disantap saat sahur dan berbuka banyak mengandung hal yang dilarang seperti banyak mengandung minyak.

Pewarta: Juraidi

Editor : Michael Teguh Adiputra S


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024