Kepolisian Resor (Polres) Mandailing Natal, Sumatera Utara menyatakan hasil penyelidikan sementara tidak ditemukan kebocoran gas yang mengakibatkan sekitar 105 orang warga Desa Sibanggor Julu yang mengalami dugaan keracunan.
"Terkait penyelidikan, kami cek ulang selama dua hari dan ini hari ketiga untuk kadar H2S di lokasi maupun di desa untuk sementara nihil," ujar Kepala Polres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh di Medan, Senin sore.
Arie melanjutkan, penelitian ini dilakukan oleh tim Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, laboratorium forensik, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Polres Mandailing Natal, PT SGMP untuk disatukan laporan tersebut.
"Di titik lokasi yang berdampak maupun desa tersebut dipasang alat, tidak ditemukan kebocoran gas," katanya.
Arie mengatakan hanya saja di lokasi ada pemandian air panas maupun ladang belerang yang cukup luas mencapai setengah hektare.
"Itu ladang belerang di atas PT SGMP, itu yang sedang kami selidiki karena baunya cukup menyengat," ucapnya.
Kapolres mengatakan ke depan pihaknya akan memberikan informasi dan mengedukasi agar masyarakat setempat mengetahui hal yang terjadi atau kontijensi tersebut.
Dalam keterangannya, Kepala Teknik Panas Bumi (KPTB) PT SMGP Ali Sahid menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan simulasi sesuai pelaksanaan aktivasi sumur V-01 dengan tim pelaksana aktivasi, peralatan dan prosedur yang sama pada saat kegiatan, Kamis (24/2).
"Reka ulang berlangsung dengan baik dan seluruh alat deteksi H2S menunjukkan nilai nol (0) ppm mengindikasikan tidak adanya paparan gas H2S yang terdeteksi baik di lokasi sumur pad V, perimeter aman 300 meter dan sekitar wilayah Desa Sibanggor Julu," jelasnya.
Terkait dengan adanya berita kebocoran gas, PT SMGP menegaskan bahwa tidak ada kebocoran gas di jalur pipa milik PT SMGP, karena sumur V-01 saat ini masih dalam tahap aktivasi sumur dan belum terhubung dengan jalur pipa.
"Kegiatan aktivasi sumur dilakukan di area lokasi sumur (jarak terdekat dari sumur ke desa 700 meter) dengan mengalirkan gas yang dinetralisir menggunakan abatement system (sistem penetralisir gas H2S) dan hasilnya dimonitor melalui detektor H2S," ungkapnya.
Sebelumnya, warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madailing Natal dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RSU Permata di Mandailing Natal karena diisukan terpapar H2S.
Ada 105 orang yang dibawa ke rumah sakit. Sehari setelah mendapat penanganan medis, 105 orang warga tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Terkait penyelidikan, kami cek ulang selama dua hari dan ini hari ketiga untuk kadar H2S di lokasi maupun di desa untuk sementara nihil," ujar Kepala Polres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh di Medan, Senin sore.
Arie melanjutkan, penelitian ini dilakukan oleh tim Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, laboratorium forensik, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Polres Mandailing Natal, PT SGMP untuk disatukan laporan tersebut.
"Di titik lokasi yang berdampak maupun desa tersebut dipasang alat, tidak ditemukan kebocoran gas," katanya.
Arie mengatakan hanya saja di lokasi ada pemandian air panas maupun ladang belerang yang cukup luas mencapai setengah hektare.
"Itu ladang belerang di atas PT SGMP, itu yang sedang kami selidiki karena baunya cukup menyengat," ucapnya.
Kapolres mengatakan ke depan pihaknya akan memberikan informasi dan mengedukasi agar masyarakat setempat mengetahui hal yang terjadi atau kontijensi tersebut.
Dalam keterangannya, Kepala Teknik Panas Bumi (KPTB) PT SMGP Ali Sahid menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan simulasi sesuai pelaksanaan aktivasi sumur V-01 dengan tim pelaksana aktivasi, peralatan dan prosedur yang sama pada saat kegiatan, Kamis (24/2).
"Reka ulang berlangsung dengan baik dan seluruh alat deteksi H2S menunjukkan nilai nol (0) ppm mengindikasikan tidak adanya paparan gas H2S yang terdeteksi baik di lokasi sumur pad V, perimeter aman 300 meter dan sekitar wilayah Desa Sibanggor Julu," jelasnya.
Terkait dengan adanya berita kebocoran gas, PT SMGP menegaskan bahwa tidak ada kebocoran gas di jalur pipa milik PT SMGP, karena sumur V-01 saat ini masih dalam tahap aktivasi sumur dan belum terhubung dengan jalur pipa.
"Kegiatan aktivasi sumur dilakukan di area lokasi sumur (jarak terdekat dari sumur ke desa 700 meter) dengan mengalirkan gas yang dinetralisir menggunakan abatement system (sistem penetralisir gas H2S) dan hasilnya dimonitor melalui detektor H2S," ungkapnya.
Sebelumnya, warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madailing Natal dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RSU Permata di Mandailing Natal karena diisukan terpapar H2S.
Ada 105 orang yang dibawa ke rumah sakit. Sehari setelah mendapat penanganan medis, 105 orang warga tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024