Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut Ade Jona Prasetyo menegaskan pihaknya fokus menjaga elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka walau sering diserang saat debat.

"Diserang dengan melemparkan data keliru oleh kandidat capres lain kepada Prabowo, bukan suatu masalah besar. Beliau tetap tenang, tanpa menyerang balik," ucap Ade di Medan, Kamis (11/1).

Pihaknya menyebutkan menyerang dengan data keliru kepada publik malah akan merugikan capres itu sendiri, karena masyarakat menjadi kurang simpatik dan mempertontonkan ambisi meraih jabatan tersebut.

"Kami tidak terlalu ambil pusing. Bahkan di media sosial cukup banyak yang menyayangkan cara capres lain itu terlihat terlalu ofensif dalam debat. Saat ini kami tetap fokus menjaga elektabilitas Pak Prabowo," tegasnya.

Bagi tim TKD Prabowo-Gibran Sumut sisa waktu massa kampanye yang tersisa 35 hari lagi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan terus meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kami terus fokus memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan mengenalkan program -program andalan mereka. Kami juga terus menyebarkan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tegas Ade.

Jainuddin Nasrullah, pengamat sosial dan politik dari Kalimantan Selatan dalam suatu wawancara mengatakan, capres nomor urut 1 terlalu ambisius terkait rahasia negara.

Sikap ambisi ini sudah terlihat sejak awal debat dibuka. "Penampilan Anies terlalu ambisi. Mulai di segmen pertama saja sudah menyerang Prabowo. Apalagi kemudian ada pertanyaan tentang standar etika. Ini sangat di luar ekspektasi," ungkapnya.

Menurutnya sikap seperti itu juga bukan merupakan sesuatu hal yang baru ditunjukkan oleh seorang Anies Baswedan.

Sebelumnya hal serupa telah ditunjukkannya pada saat Pilkada DKI Jakarta 2018. "Dia menyerang lawannya secara personal," tutur Jainuddin. 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024