Selama kurun waktu dalam sepekan di akhir penghujung tahun 2023 pada bulan Desember kemarin, sebanyak 9 bangunan jembatan rusak diterjang arus deras sungai, di Kabupaten Padang Lawas ( Palas).
Ke sembilan bangunan jembatan rusak itu, diungkapkan Sekretaris BPBD Palas H. Irsan Soleh Lubis, 4 diantaranya jembatan gantung, dan 5 lainnya jembatan konstruksi dengan bagunan permanen beton dan baja.
Adapun nama dan posisi tempat jembatan rusak akibat bencana alam di terjang arus deras sungai itu, antara lain, jembatan gantung Desa Tanjung Morang, jembatan gantung Desa Gunung Manaon, jembatan gantung Gunung Matinggi, Kecamatan Huristak dan jembatan gantung Desa Sabarimba, Kecamatan Barumun Baru.
Kemudian jembatan beton Desa Batang Bulu Baru, Kecamatan Barumun Selatan, jembatan beton Desa Tanjung Botung, Kecamatan Barumun, dan jembatan beton Desa Tanjung Morang, Kecamatan Huristak. Serta jembatan di jalan lintas Provinsi Sumatera Utara menuju PTPN IV, sekitar Desa Lubuk Bunut, Kecamatan Hutaraja Tinggi, dan jembatan di jalan lintas provinsi Sibuhuan - Sosa, Desa Bulu Sonik, Kecamatan Barumun.
,"Untuk kerugian keseluruhan kerusakan jembatan akibat bencana alam itu, khususnya aset Pemkab Palas belum dapat kami taksasikan. Karena saat ini Pemkab Palas sedang fokus untuk penangangan bajir ke rumah - rumah warga dan korban. Juga normalisasi sungai apabila memungkinkan, serta pembuatan jembatan alternatif pada setiap lokasi jembatan rusak oleh Dinas PU Palas agar tidak mengganggu aktivitas warga,"sebut H. Irsan kepada ANTARA, Senin (1/1) sore.
Akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Padang Lawas beberapa hari lalu, di sebutkan H. Irsan, sebelumnya, sekitar sebanyak kurang lebih 500 unit rumah warga, di berbagai desa dan lingkungan kelurahan 12 kecamatan se - Palas terendam banjir. Ketinggian banjir itu mulai dari kisaran 20 Cm hingga 1 meter lebih.
Saat ini, kondisi luapan air yang menggenangi rumah - rumah warga itu, sebagian besar telah surut. Namun meski demikian, H. Irsan mengimbau, kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Padang Lawas supaya tetap waspada disituasi musim penghujan saat ini.
"Mari doakan bersama agar kondisi bencana alam banjir di Palas segera berakhir. Kepada seluruh warga masyarakat hindari titik rawan banjir dan longsor untuk keselamatan, dan kenyamanan bersama. Dan segera informasikan apabila ada potensi akan terjadinya bencana alam banjir dan longsor di sekitar masing - masing, kepada kami untuk segera diantisipasi bersama,"tutur H. Irsan kembali berpesan kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Padang Lawas.
Ditempat yang sama, Kordinator Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas IV Aeg Godang M. Fahmi Rangkuti mengatakan curah hujan ringan, sedang, hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Tapanuli Bagian Selatan ( Tabagsel) termasuk wilayah Kabupaten Padang Lawas pada bulan januari ini. Curah hujan itu baru akan mulai berkurang pada bulan Februari depan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Ke sembilan bangunan jembatan rusak itu, diungkapkan Sekretaris BPBD Palas H. Irsan Soleh Lubis, 4 diantaranya jembatan gantung, dan 5 lainnya jembatan konstruksi dengan bagunan permanen beton dan baja.
Adapun nama dan posisi tempat jembatan rusak akibat bencana alam di terjang arus deras sungai itu, antara lain, jembatan gantung Desa Tanjung Morang, jembatan gantung Desa Gunung Manaon, jembatan gantung Gunung Matinggi, Kecamatan Huristak dan jembatan gantung Desa Sabarimba, Kecamatan Barumun Baru.
Kemudian jembatan beton Desa Batang Bulu Baru, Kecamatan Barumun Selatan, jembatan beton Desa Tanjung Botung, Kecamatan Barumun, dan jembatan beton Desa Tanjung Morang, Kecamatan Huristak. Serta jembatan di jalan lintas Provinsi Sumatera Utara menuju PTPN IV, sekitar Desa Lubuk Bunut, Kecamatan Hutaraja Tinggi, dan jembatan di jalan lintas provinsi Sibuhuan - Sosa, Desa Bulu Sonik, Kecamatan Barumun.
,"Untuk kerugian keseluruhan kerusakan jembatan akibat bencana alam itu, khususnya aset Pemkab Palas belum dapat kami taksasikan. Karena saat ini Pemkab Palas sedang fokus untuk penangangan bajir ke rumah - rumah warga dan korban. Juga normalisasi sungai apabila memungkinkan, serta pembuatan jembatan alternatif pada setiap lokasi jembatan rusak oleh Dinas PU Palas agar tidak mengganggu aktivitas warga,"sebut H. Irsan kepada ANTARA, Senin (1/1) sore.
Akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Padang Lawas beberapa hari lalu, di sebutkan H. Irsan, sebelumnya, sekitar sebanyak kurang lebih 500 unit rumah warga, di berbagai desa dan lingkungan kelurahan 12 kecamatan se - Palas terendam banjir. Ketinggian banjir itu mulai dari kisaran 20 Cm hingga 1 meter lebih.
Saat ini, kondisi luapan air yang menggenangi rumah - rumah warga itu, sebagian besar telah surut. Namun meski demikian, H. Irsan mengimbau, kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Padang Lawas supaya tetap waspada disituasi musim penghujan saat ini.
"Mari doakan bersama agar kondisi bencana alam banjir di Palas segera berakhir. Kepada seluruh warga masyarakat hindari titik rawan banjir dan longsor untuk keselamatan, dan kenyamanan bersama. Dan segera informasikan apabila ada potensi akan terjadinya bencana alam banjir dan longsor di sekitar masing - masing, kepada kami untuk segera diantisipasi bersama,"tutur H. Irsan kembali berpesan kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Padang Lawas.
Ditempat yang sama, Kordinator Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas IV Aeg Godang M. Fahmi Rangkuti mengatakan curah hujan ringan, sedang, hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Tapanuli Bagian Selatan ( Tabagsel) termasuk wilayah Kabupaten Padang Lawas pada bulan januari ini. Curah hujan itu baru akan mulai berkurang pada bulan Februari depan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024