Mantan Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan, Dr Dahlan secara resmi dilantik menjadi Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat Kelas IA Khusus.

Pelantikan dan serah terima jabatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Dr Herri Swantoro di Aula Gedung PT DKI Jakarta, Jalan Letnan Jenderal Suprapto, Jakarta Pusat, Jumat.

Mantan Asisten Dosen (Asdos) pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Sumatera Utara (USU) itu menggantikan posisi A Bondan yang dipromosikan sebagai Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar, Bali.

Sementara jabatan Wakil Ketua PN Medan yang sebelumnya dijabat Dahlan akan diisi oleh Agus Walujo Tjahjono yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PN Gresik.

Dahlan merupakan sosok yang kharismatik, cerdas, jenius, visioner, dan inspiratif. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai penulis buku yang berjudul Problematika Keadilan dalam Penerapan Pidana terhadap penyalahguna narkotika. Buku tersebut terbit pada tahun 2017 di Yogyakarta.

Ia merupakan anak dari pasangan Almarhum Tatang Tarigan dan Almarhumah Bujurmin Pinem. Pria kelahiran 25 Maret 1964 silam itu dari kecil hingga remaja mengenyam pendidikan di Kabupaten Asahan, Sumut.

Dahlan tamat di Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Kisaran pada tahun 1975. Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Taman Siswa Kisaran dan tamat pada Tahun 1979.

Suami dari Jusnelli  itu, kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAN 1 Kisaran. Dahlan menjadi kebanggaan guru-guru maupun teman sekolahnya, sebab, Ia berhasil meraih rangking satu umum dari kelas 1 sampai 3.

Tak sampai disitu, ayah dari Dandy Rizkian Tarigan SH, Dita Wahyuni Tarigan, S.Ked dan Dibya Fadlan Tarigan itu melanjutkan sekolahnya di Fakultas USU
pada tahun 1986. 

Keinginan yang selalu ingin belajar, mengantarkannya ke Fakultas Hukum (FH) jurusan Pidana USU melalui Proyek Perintis 2 atau jalur undangan. Selanjutnya pada tahun 1989, pria dikenal baik hati dan ramah ini menjadi Asisten Dosen pada Fakultas Hukum  dan berhenti pada Tahun 1992, karena mencoba tes seleksi calon hakim untuk mewujudkan keinginan sang ayah.

Kegigihannya untuk mencapai keinginan sang ayah, Dahlan pun berhasil lulus seleksi Hakim Peradilan Umum Angkatan VI tahun 1992. 

Kemudian, Ia melanjutkan Pendidikan Calon Hakim (Cakim) sekaligus Latihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) dari Desember 1992 sampai April 1993 di Jakarta. 

Kala itu, Dahlan menjadi Calon Hakim pada Pengadilan Negeri (PN) Binjai, Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 1993. Perjuangannya hingga menjadi seorang hakim pun tidaklah mudah. Kariernya di dunia peradilan pun sudah malang melintang.

Sejak diangkat menjadi hakim pada tahun 1996, Ia pertama bertugas di PN Tanjung Balai, Sumatera Utara. Pada tahun 2000, Dahlan dipindah tugaskan menjadi hakim pada PN Kabanjahe, Sumatera Utara.

Meskipun dirinya telah diangkat menjadi hakim, Dahlan berkomitmen untuk menambah pengetahuannya tentang hukum dan memutuskan untuk melanjutkan program Magister Hukumnya di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, tahun ajaran 2005/2006.

Namun pada tahun 2006, Ia dimutasi menjadi hakim pada PN Pamekasan, Jawa Timur.  Dahlan pun kembali melanjutkan Magister Hukumnya di Universitas Islam Malang, Jawa Timur dan menyelesaikannya pada tahun 2008.

Pada tahun 2009, Dahlan kembali dimutasi menjadi Hakim di PN Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dua tahun kemudian, Ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Majalengka, Jawa Barat. Selanjutnya pada tahun 2012, Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Idi, Aceh Timur.

Satu tahun menjabat sebagai Ketua PN Idi, Aceh Timur, Dahlan kembali ke Sumut tepatnya pada tahun 2013, Ia dipercaya menjabat Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai.

Kemudian pada tahun 2016, Ia dipindah tugaskan menjadi Hakim pada Pengadilan Negeri/Perikanan sekaligus Hakim Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri/Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat sampai tahun 2017.

Meskipun dirinya sebagai hakim sering menjalani hidup dari satu kota ke kota lainnya, Dahlan berhasil menyelesaikan program Doktor Ilmu Hukum (S3) di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah, dan selesai pada tahun 2016.

Setelah meraih gelar Doktor, Dahlan kembali ditugaskan di Sumatera Utara (Sumut) dan menjabat sebagai Wakil Ketua PN Kabanjahe.

Kemudian, pada tahun 2018, Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua PN Kabanjahe Kelas IB. Pada tahun 2019, Ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Banda Aceh Kelas IA. 

Lalu pada tahun 2020, Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua PN Pekanbaru Kelas 1A.  Dua tahun kemudian, Ia kembali ke Sumut dan dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua PN Medan.

Selama menjabat sebagai Wakil Ketua PN Medan, Dahlan terus memberikan kinerja yang terbaik. Bersama Ketua PN Medan Victor Togi Rumahorbo, Dahlan membuat PN Medan Kelas IA Khusus meraih peringkat pertama dalam kategori layanan pengadilan 2023 antara Pengadilan Negeri se-wilayah Sumatera Utara.

Selain itu, PN Medan juga meraih peringkat pertama dalam kategori pelayanan hukum bagi masyarakat yang kurang mampu antar pengadilan se-wilayah Sumatera Utara.

Atas kinerja terbaiknya di dunia peradilan, pada Jumat (8/12/2023), Dahlan pun dipercaya dan dilantik sebagai Ketua PN Jakarta Barat Kelas IA Khusus.

Dahlan  memiliki sejumlah sertifikasi hakim yakni Hakim Peradilan Anak, Hakim Tindak Pidana Korupsi, Hakim Tindak Pidana Perikanan, Hakim Niaga Kepailitan dan PKPU, Hakim Hak Kekayaan Hak Intelektual dan Hakim Persaingan Usaha.

Sebelumnya, Ia juga sudah menjalani beberapa pelatihan seperti Pedoman Perilaku Hakim, Teknis Peradilan, Kepemimpinan, Tindak Pidana Perbankan, Penyelesaian Sengketa Konsumen dan Penyelesaian Persaingan Usaha.

Pewarta: M.Sahbainy Nasution

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023