Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengakselerasi perekonomian di wilayahnya melalui promosi pariwisata berkelanjutan dan peningkatan investasi yang ramah lingkungan atau investasi hijau.
"Saya berusaha bersinergi dalam mempromosikan pariwisata Sumut secara masif dan efektif, sebagai salah satu mesin penggerak perekonomian. Juga mengupayakan peningkatan investasi, khususnya investasi hijau untuk mendukung pencapaian target ‘net zero emissions’ pada tahun 2060," kata Hassanudin usai menyampaikan arahan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, di Medan, Kamis.
Hassanudin juga mengajak para pihak untuk bersama-sama mendorong pelaku usaha melakukan pengembangan hilirisasi, khususnya guna menopang ketahanan pangan dan pengolahan sumber daya alam. Terakhir adalah meningkatkan ekonomi digital yang akan menambah daya saing perekonomian di Sumut.
“Sinergi antarinstansi mari kita perkuat, untuk menghadapi berbagai tantangan di tengah perkembangan zaman yang kian dinamis. Inovasi terbaik juga mari terus kita lahirkan demi Sumatera Utara yang lebih baik lagi ke depannya," katanya.
Ia mengajak para pihak yang berkepentingan dan berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian daerah, mulai dari otoritas, pemerintah, perbankan, pelaku usaha maupun akademisi, untuk bersinergi dalam upaya mengakselerasi perekonomian di wilayah ini.
“Seluruh instansi perlu bahu-membahu dan saling bersinergi dalam merumuskan berbagai strategi, serta kebijakan guna mengakselerasi pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga di Sumatera Utara," ujar Hassanudin.
Menurutnya, sinergi tersebut perlu mengerjakan berbagai hal seperti memperkuat fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam usaha pengendalian harga yang bergejolak, terutama untuk menahan gejolak harga pangan serta mendukung produk buatan Indonesia dan produk buatan lokal, dengan belanja dan bangga dengan produk UMKM.
Deputi Kepala Perwakilan Bank lndonesia Provinsi Sumut Yura Djalins mengatakan, dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi baik dari sisi global maupun domestik, Sumut harus mengambil langkah strategis untuk memperkuat sinergi dan membangun optimisme kebangkitan ekonomi.
Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperkuat kolaborasi Bank lndonesia dengan pemerintah daerah kedua pembangunan infrastruktur untuk mendukung aglomerasi dan pengembangan destinasi pariwisata unggulan.
Kemudian ketiga mendorong kesiapan industri untuk meningkatkan nilai tambah produk. Keempat, mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan hijau. Kelima, melakukan penguatan sinergi untuk mendukung Pemerataan akseptansi digital sistem pembayaran. Serta yang keenam, mengoptimalkan peran 'local champion' sebagai role model bagi pelaku UMKM.
"Kami, Bank lndonesia, senantiasa terbuka untuk bekerja sama dengan seluruh pihak agar dapat berkontribusi membangun ekonomi Sumatera Utara yang lebih baik, serta turut mendukung pencapaian visi menuju lndonesia Maju," ujar Yula Djalins.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Saya berusaha bersinergi dalam mempromosikan pariwisata Sumut secara masif dan efektif, sebagai salah satu mesin penggerak perekonomian. Juga mengupayakan peningkatan investasi, khususnya investasi hijau untuk mendukung pencapaian target ‘net zero emissions’ pada tahun 2060," kata Hassanudin usai menyampaikan arahan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, di Medan, Kamis.
Hassanudin juga mengajak para pihak untuk bersama-sama mendorong pelaku usaha melakukan pengembangan hilirisasi, khususnya guna menopang ketahanan pangan dan pengolahan sumber daya alam. Terakhir adalah meningkatkan ekonomi digital yang akan menambah daya saing perekonomian di Sumut.
“Sinergi antarinstansi mari kita perkuat, untuk menghadapi berbagai tantangan di tengah perkembangan zaman yang kian dinamis. Inovasi terbaik juga mari terus kita lahirkan demi Sumatera Utara yang lebih baik lagi ke depannya," katanya.
Ia mengajak para pihak yang berkepentingan dan berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian daerah, mulai dari otoritas, pemerintah, perbankan, pelaku usaha maupun akademisi, untuk bersinergi dalam upaya mengakselerasi perekonomian di wilayah ini.
“Seluruh instansi perlu bahu-membahu dan saling bersinergi dalam merumuskan berbagai strategi, serta kebijakan guna mengakselerasi pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga di Sumatera Utara," ujar Hassanudin.
Menurutnya, sinergi tersebut perlu mengerjakan berbagai hal seperti memperkuat fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam usaha pengendalian harga yang bergejolak, terutama untuk menahan gejolak harga pangan serta mendukung produk buatan Indonesia dan produk buatan lokal, dengan belanja dan bangga dengan produk UMKM.
Deputi Kepala Perwakilan Bank lndonesia Provinsi Sumut Yura Djalins mengatakan, dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi baik dari sisi global maupun domestik, Sumut harus mengambil langkah strategis untuk memperkuat sinergi dan membangun optimisme kebangkitan ekonomi.
Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperkuat kolaborasi Bank lndonesia dengan pemerintah daerah kedua pembangunan infrastruktur untuk mendukung aglomerasi dan pengembangan destinasi pariwisata unggulan.
Kemudian ketiga mendorong kesiapan industri untuk meningkatkan nilai tambah produk. Keempat, mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan hijau. Kelima, melakukan penguatan sinergi untuk mendukung Pemerataan akseptansi digital sistem pembayaran. Serta yang keenam, mengoptimalkan peran 'local champion' sebagai role model bagi pelaku UMKM.
"Kami, Bank lndonesia, senantiasa terbuka untuk bekerja sama dengan seluruh pihak agar dapat berkontribusi membangun ekonomi Sumatera Utara yang lebih baik, serta turut mendukung pencapaian visi menuju lndonesia Maju," ujar Yula Djalins.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023