Penjabat Gubernur Sumatera Utara(Sumut)  Hassanudin mengatakan  menanamkan rasa malu dan memahami bahwa tindakan korupsi tidak baik merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan budaya antikorupsi di Indonesia.

"Ini merupakan langkah utama dalam mencegah tindakan korupsi. Salah satunya dengan cara edukasi yang terus menerus, menanamkan rasa malu dan pemahaman bahwa tindakan korupsi itu salah," ujar Hassanudin usai membuka Roadshow Bus KPK 2023, di Medan, Kamis.

Menurut Hassanudin, menggaungkan budaya antikorupsi bukan hal yang muda untuk dilakukan. Hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar, harus terus menerus mengedukasi masyarakat.

"Bila kita cari akar masalahnya itu korupsi sudah menjadi budaya, jadi kita perlu ubah budaya tersebut menjadi budaya antikorupsi," kata Hassanudin.

Untuk itu, Hassanudin mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk berperan aktif menjadikan Indonesia khususnya Sumut yang membudayakan antikorupsi.
 

"Ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh kerja keras, komitmen dan terus menerus dalam jangka waktu yang tidak sebentar," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Gufron menuturkan hingga saat ini KPK telah mencatat 1.700 orang yang ditangkap karena terjerat kasus korupsi.

"Budaya korupsi lahir karena pelakunya cinta kepada harta, bukan ke orang atau bangsa, kalau sudah cinta dia rela melakukan apa saja untuk mendapatkanya," kata Nurul Gufron.

Nurul Gufron berharap, semangat yang digaungkan pada acara ini diteruskan ke kabupaten/kota untuk membudayakan antikorupsi yanh menciptakan generasi-generasinyang berkualitas.

"Kami harap tidak berhenti di sini saja, tetapi semangat ini diteruskan hingga ke kabupaten/kota, dan dilakukan terus menerus," kata Nurul Gufron.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023